Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peserta Pakai Hanbok Seksi, Kontes Kecantikan Korea Diprotes

Kompas.com - 15/07/2019, 07:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Koreaboo

KOMPAS.com — Kontes kecantikan Miss Korea 2019 mendapat protes keras karena para peserta mengenakan kostum tradisional hanbok dengan model seksi.

Hanbok (Korea Selatan) atau Choson-ot (Korea Utara) adalah pakaian tradisional masyarakat Korea.

Walaupun secara harfiah berarti "pakaian orang Korea", hanbok saat ini mengacu pada pakaian gaya Dinasti Joseon dan biasa dipakai secara formal atau semiformal dalam perayaan atau festival tradisional.

Nah, banyak warganet menilai, pakaian yang dipakai kontestan Miss Korea tidak menghormati kecantikan dan kemewahan hanbok tradisional.

Baca juga: Pose Seksi Priyanka Chopra dalam Balutan Swimsuit, Hasil Bidikan Suami

Komite Miss Korea kemudian mengeluarkan pernyataan resmi menjawab serangan kritik tersebut.

Mereka mengoreksi rumor palsu yang beredar dan menjelaskan bahwa hanbok seksi tersebut digunakan oleh para kontenstan Miss Korea 2018.

"Hanbok yang mengundang kontroversi tersebut tidak digunakan oleh kontestan Miss Korea 2019, melainkan oleh kontestan tujuh besar dari Miss Korea 2018."

"Mereka menggunakannya selama pawai perpisahan kontes tahun ini," tulis perwakilan komite.

"Klaim bahwa kami lebih memilih menggunakan hanbok tersebut alih-alih pakaian renang untuk kompetisi adalah desas-desus yang tidak benar."

Pakaian ini adalah kerja kolaborasi kontestan Miss Korea tahun sebelumnya bersama Kim Ye Jin Hanbok.

Baca juga: Olivia Culpo, Perempuan Paling Seksi 2019 Versi Maxim

Kim Ye Jin Hanbok adalah perusahaan yang sama dengan yang membuat hanbok untuk mantan Presiden Kim Dae Jong dan mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton.

Komite mengungkapkan kekecewaannya karena tema kontes Miss Korea tahun ini, yaitu "Aku dan Ibu", dinodai oleh kontroversi tersebut.

Mereka berjanji untuk lebih berhati-hati ke depannya agar tidak timbul kontroversi serupa.

"Kami berharap warganet dan media juga tidak menyebarkan desas-desus yang tidak benar," kata komite.

 


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Koreaboo
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com