Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/07/2019, 07:33 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Popsugar

KOMPAS.com - Banyak orang memilih lari sebagai cara untuk menurunkan berat badan. Selain mudah dilakukan, lari juga tak memerlukan banyak biaya dan cukup efektif membakar kalori.

Namun, kenyataan terkadang tak sesuai dengan rencana. Rajin lari belum tentu membuat kita mudah menurunkan berat badan. Ketika hal ini terjadi, kamu mungkin merasa kesal dan frustrasi.

Padahal, ada alasan di balik itu semua. Pastikan kamu menghindari sembilan hal berikut agar target penurunan berat badanmu bisa dicapai dengan rajin berlari.

1. Makan terlalu banyak

Ketika memulai program olahraga seperti lari, tubuh cenderung ingin mengganti kalori yang hilang. Ahli gizi teregistrasi, Jessica Levings dari Balaced Pantry menjelaskan, kondisi itu seringkali membuat kita menjadi lebih lapar sehingga makan terlalu banyak.

Atau bisa juga, kamu memiliki pola pikir dimana makanan lebih adalah hadiah bagimu yang sudah berhasil mencapai target lari tertentu.

Ahli gizi teregistrasi dari Eat Well, Live Well, Kristin Koskinen menjelaskan, jika kita hanya membakar 300 kalori dari lari dan mengkonsumsi 300 kalori setelahnya, kita tentu tidak akan berhasil menurunkan berat badan.

Jessica merekomendasikan agar kita berkonsultasi dengan ahli gizi sehingga bisa mendesain rencana makan sesuai dengan kebutuhan kalori dan target berat badan individu.

Banyak orang berpikir bahwa makan lebih sedikit karbohidrat dan tinggi protein adalah kunci menurunkan berat badan. Namun, salah satu masalah umum yang dihadapi pelari adalah makan terlalu banyak protein. Hal ini pada akhirnya membuat kita sulit menurunkan lemak tubuh.

Academy of Nutrition and Dietetics dan American College Sports Medicine merekomendasikan 1,2 hingga 2 gram protein per kilogram berat badan setiap harinya untuk para atlet. Bagi porsi tersebut untuk sebelum dan setelah berolahraga.

"Kalori berlebih dalam bentuk apapun akan disimpan sama seperti menyimpan kalori berlebih, yaitu sebagai lemak," kata Jessica.

2. Tidak cukup makan

Banyak dari kita mungkin terlalu memikirkan defisit kalori untuk menurunkan berat badan, sehingga sebagian orang justru kekurangan kalori.

Kekurangan kalori juga bisa memunculkan masalah baru. Ahli gizi teregistrasi, Lisa Bunn, CSCS mengatakan, tanpa kalori yang cukup, tubuh akan mengirim sinyal untuk menghemat kalori dan memperlambat metabolisme.

"Defisit kalori memang perlu diperhatikan ketika ingin mencapai penurunan berat badan, namun tentu jangan sampai kita terlalu kekurangan kalori," katanya.

Tanpa makanan yang cukup, tubuh akan menggunakan jaringan otot untuk diubah menjdi energi alih-alih memilih cadangan lemak. Jadi, atur defisit kalori secara moderat dan jangan sampai kita kelaparan karena justru akan memicu makan berlebih.

Ketika menjalani defisit kalori, jangan pernah mengkonsumsi kalori harian di bawah 1.200 kalori per hari.

Untuk menghitung secara akurat kalori yang dikonsumsi setiap harinya, Lisa menyarankan untuk mencatatnya.

Baca juga: Panduan Diet 2000 Kalori untuk Menurunkan Berat Badan

Halaman:
Sumber Popsugar
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com