Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/07/2019, 12:00 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com -  Musisi asal Bandung, Sisca, membuat gebrakan baru dengan menciptakan Harpa Nusantara.

Ada empat harpa yang dibuat, yakni Harpa Toraja, Harpa Mega Mendung, Harpa Kawung, dan Harpa Dewi Sri.

Pengambilan empat motif ini bukannya tanpa maksud.

Sisca menjelaskan, dalam Aluk Todolo atau agama leluhur orang Toraja ada keyakinan bahwa orang Toraja berasal dari langit.

“Tak hanya manusia saja, kerbau, ayam, kapas, hujan, besi, dan padi sebagai unsur dasar dari alam ini, dibuat dan diturunkan dari langit,” ujar Sisca kepada Kompas.com di Bandung, belum lama ini. 

Baca juga: Mengintip Kuburan Kuno Milik Bangsawan Toraja

Dalam harpanya, ada banyak motif Toraja yang dilukis.

Dari berbagai motif tersebut, Sisca menceritakan makna enam motif toraja. Keenam motif itu yakni:

1. Pa’Tedong

Motif ini biasanya ada pada papan besar teratas atau dinding penyangga badan rumah dan mewakili kerbau.

Bagi orang Toraja, kerbau merupakan hewan paling tinggi nilai dan statusnya, serta dijadikan standar atau ukuran dari semua harta kekayaan.

Motif ini bermakna tulang punggung kehidupan dan kemakmuran.

Musisi asal Bandung, Sisca, tengah memainkan harpa toraja. KOMPAS.com/RENI SUSANTI Musisi asal Bandung, Sisca, tengah memainkan harpa toraja.
2. Pa’ Ulu Karua

Berasal dari dua suku kata, Ulu yang artinya kepala dan karua berarti delapan.

Menurut mitos, dahulu kala ada delapan orang Toraja yang menurunkan ilmu pengetahuan tentang kehidupan manusia dan dunianya.

Delapan orang inilah yang menemukan ilmu pengetahuan dan menurunkan kepada anak cucu secara turun temurun.

Makna ukiran ini adalah harapan dalam rumpun keluarga mereka akan muncul orang yang memiliki ilmu tinggi dan berguna untuk kepentingan keluarga serta masyarakat,” imbuh dia.

3. Pa’ Re’po Sangbua

Berasal dari dua kata. Re’po, menari lincah sambil melipat lutut membentuk siku-siku. Sangbua, tunggal.

Baca juga: Sisi Lain di Balik Eksotisme Toraja

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com