Ukiran ini berupa garis siku-siku serong yang berlapis dan membentuk satu kesatuan. Biasanya ada pada lumbung.
Ukiran tersebut melambangkan kebersamaan dan kegotongroyongan masyarakat Toraja.
Berasal dari kata baranaq yang artinya pohon beringin.
Maknanya, agar keturunan dapat memeroleh rezeki dan berkembang seperti halnya pohon beringin yang selalu tumbuh dengan lebatnya.
Juga diharapkan muncul keturunan yang bisa menjadi pemimpin dan melindungi rakyat umum.
Limbong berarti danau atau sumber air yang tidak pernah kering, memberi kehidupan dan kesegaran bagi manusia, flora, serta fauna di sekitarnya.
Ukiran ini menggambarkan tekad memeroleh rezeki dari empat penjuru mata angin, bagaikan mata air yang bersatu dalam satu danau, dan memberi kebahagiaan kepada keturunannya.
Baca juga: 6 Tempat Wisata Kuburan Kuno di Toraja
Ukiran ini menyerupai tanduk kerbau. Biasanya ditempatkan di segala sisi rumah adat Toraja sebagai kenang-kenangan kepada kerbau.
Makna ukiran ini sebagai tanda perjuangan hidup agar menemukan ketentraman dalam jerih payah dan menemukan harta berharga senilai kerbau bagi masyarakat Toraja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.