Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/07/2019, 07:19 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rumah mode mewah asal Prancis, Chanel, kini lebih peka terhadap keragaman dan inklusi, sehingga membuat divisi baru untuk kedua segmen tersebut.

Dilansir dari Hollywood Reporter, Fiona Parteger, mantan kepala keragaman dan inklusi bank Swiss UBS didapuk menjadi pucuk pimpinan divisi anyar Chanel tersebut. Fiona diharapkan dapat mengembangkan kedua hal tersebut di Chanel.

Sebelumnya, menurut Chanel, keragaman dan inklusi berada dalam fungsi People and Organisation. Kini, dua hal tersebut berada di garis depan untuk lebih dikembangkan.

Langkah ini menyusul gelombang tren rumah mode mewah lain seperti Prada, Gucci dan Burberry yang turut serta mengembangkan segmen tersebut.

Hal ini lantaran beberapa kali rumah mode tersebut mendapatkan reaksi karena produk dan kampanye yang dianggap rasis.

Pada bulan Februari, misalnya, Prada memperkenalkan Dewan Keragaman dan Inklusi, yang diketuai bersama oleh pembuat film Ava DuVernay dan artis Theaster Gates. Hal ini dilakukan tepat setelah merilis gantungan kunci "wajah hitam".

Kemudian, pada bulan Februari, Burberry meluncurkan inisiatif keragaman (termasuk pelatihan karyawan dan dewan penasihat) setelah merilis "noose hoodie" pada fashion show musim gugur 2019.

Lalu pada bulan Maret, Gucci mengumumkan program Gucci Changemakers yang didedikasikan untuk keragaman, setelah sweater balaclava "blackface" ditarik dari toko.

Kemudian pada November 2018, merek fashion mewah Italia Dolce & Gabbana mengalami kerugian finansial setelah merilis seri video pemasaran di Instagram dan YouTube.

Video berjudul "Eating With Chopsticks" itu menunjukkan seorang model Asia berusaha memakan makanan Italia dengan sumpit, diikuti oleh komentar ofensif rasial oleh desainer Stefano Gabbana di Instagram. Iklan ditarik dan permintaan maaf dikeluarkan oleh perusahaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com