Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/07/2019, 20:09 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kopi telah menjadi minuman primadona yang dikonsumsi banyak orang hampir setiap hari.

Minuman berkafein ini memang memiliki berjuta manfaat, seperti mencegah kerusakan DNA. Meski demikian, kita tak bisa mengonsumsi kopi dengan sembarangan.

“Minum kopi dengan perut kosong, atau pagi-pagi sekali sebelum sarapan, dapat meningkatkan kadar kortisol dalam tubuh Anda," ucap pakar kesehatan Dr Nikola Djordjevic.

Saat terbangun dari tidur, tubuh mulai melepaskan kortisol, hormon yang bertanggung jawab untuk mengatur respons kekebalan tubuh, metabolisme, dan respons stres.

Jika kita tubuh mendapat asupan kafein ketika kortisol berada di puncaknya, kata Djordjevic, kita justru akan membuat tubuh semakin stres.

Baca juga: Demi Kesehatan Jantung, Ketahui Batas Aman Konsumsi Kopi

Dalam studi yang mengevaluasi preferensi minuman berkafein di kalangan mahasiswa kedokteran, hasil menunjukan 25 persen mahasiswa minum kopi di pagi hari dengan perut kosong.

Akibatnya, perserta riset berisiko mengalami peningkatan perubahan suasana hati dan kemungkinan dampak jangka panjang terhadap kesehatan mereka.

Risiko ini terjadi karena kopi merangsang asam di perut dan membuat kondisi perut menjadi asam.

“Minum kopi dengan perut kosong dapat memperbesar efek stimulasi ini, karena tidak ada yang dapat menyaingi penyerapan,” kata Dr. Jamie Long, psikolog klinis berlisensi.

Baca juga: Waspadai Kandungan Kalori dalam Minuman Kopi Kekinian

Dengan demikian, perut akan menghasilkan asam lambung yang tinggi. Karena kopi dapat meningkatkan asam lambung, ini akan merangsang mulas dan bahkan menyebabkan sakit pada lapisan esofagus, lambung, atau usus kecil.

Selain memengaruhi kondisi fisik, minum kopi saat perut kosong juga berefek pada mental kita.

"Kelebihan produksi asam dalam perut dapat menyebabkan perubahan suasana hati, gugup, gemetar, dan gejala penarikan lainnya," kata Djordjevic.

Selain itu, Djordjevic mengatakan ada penelitian yang menghubungkan asam lambung dengan kecemasan dan depresi.

“Terutama ketika dikonsumsi dalam jumlah besar, penelitian telah membuktikan kafein menyebabkan gejala kecemasan dan bahkan serangan panik," ucap dia.

Menurutnya, gejala tersebut bisa berupa gelisah, gemetaran, muka memerah, dan detak jantung yang semakin cepat, ”kata Long.

"Dan jika Anda sudah cenderung mengalami kecemasan, Anda bahkan lebih rentan terhadap efek kopi," tambahnya.

Baca juga: Kopi Ternyata Bisa Bantu Turunkan Berat Badan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com