JAKARTA, KOMPAS.com - Gerakan mengurangi sampah plastik juga bisa kita terapkan dengan mulai mengumpulkan wadah bekas produk kecantikan.
Bentuk sampah plastik yang mungkin paling sering terpikirkan adalah air minum kemasan. Namun, mungkin banyak yang tak menyadari bahwa kemasan bekas produk kecantikan yang kita gunakan juga turut menyumbang kerusakan lingkungan jika tidak ditangani dengan tepat.
Apalagi, sebagian besar kemasan sampo, sabun, pelembap, dan produk sejenis memakai bahan plastik.
Berupaya untuk tidak sembarangan membuang kemasan kosong produk kecantikan juga termasuk berkontribusi untuk kelestarian lingkungan, lho.
Nilai inilah yang ingin ditanamkan oleh PT Unilever Indonesia dengan meluncurkan produk perawatan Love Beauty and Planet dengan kampanyenya #smallactsoflove.
Love Beauty and Planet mengajak para konsumen produk kecantikan untuk berkontribusi lebih terhadap kelestarian bumi.
"Peranan dari industri perawatan kecantikan sangat besar untuk menggerakkan konsumen di seluruh dunia, tidak hanya merawat kecantikan tapi juga keberlangsungan planet."
Hal itu diungkapkan oleh Beauty & Personal Care Director PT Unilever Indonesia, Ira Noviarti di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (17/7/2019).
Ira menjelaskan, ada lima prinsip yang ditanamkan oleh Love Beauty and Planet. Pertama, "powerful and passionate" yang berarti produk ini berupaya menghadirkan botol yang dibuat dari 100 persen plastik daur ulang dan dapat didaur ulang kembali. Sehingga penggunaan plastik sekali pakai bisa diminimalisasi.
Baca juga: Jangan Buang Plastik Bungkus Masker, Sumbangkan untuk Diolah Jadi Minyak Bakar!
Kedua, "fast and fabulous", yaitu menghadirkan kondisioner berkualitas tinggi yang dilengkapi teknokogi fast rinse yang mampu menutrisi rambut tanpa memperlukan banyak air.
Ketiga, "goodies and goodness", yakni diformulasikan tanpa paraben maupun pewarna buatan, dengan sertifikasi vegan dari vegan.org dan cruelty-free dari PETA.
Keempat, "scents and sensibility", yaitu mengandung keharuman essential oils yang didapatkan melalui program kemitraan ‘responsible sourcing' bersama Givaudan.
"Terakhir, carbon conscious yaitu meninggalkan jejak karbon seminimal mungkin dan ke depannya berupaya tidak sama sekali meninggalkan jejak karbon," kata Ira.
Drop box