Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/07/2019, 15:31 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sejumlah kasus penganiayaan hingga pembunuhan anak yang dilakukan oleh orangtua terjadi dalam beberapa bulan terakhir.

Di Boyolali, Jawa Tengah, seorang ibu melakukan kekerasan hingga menyebabkan anaknya meninggal dunia.

Psikolog Hening Widyastuti mengatakan, alasan terbesar yang memicu tindakan ini adalah emosi orangtua yang tidak terkontrol dan semakin menjadi ketika bertemu dengan anak-anak yang segala tingkahnya.

Untuk mencegah hal itu terjadi, ia menyebutkan, ada baiknya orangtua atau orang dewasa melakukan hal-hal berikut sebelum berinteraksi dengan anak:

1. Belajar "parenting"

Sebelum menjadi orangtua, ada baiknya seseorang belajar tentang ilmu parenting.

Dengan demikian, saat memiliki anak, dia sudah tahu apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara bersikap.

Menurut dia, hal itu penting karena bekal menjadi orangtua tidak terdapat di sekolah formal.

“Penting juga orangtua di saat ini perlu belajar banyak tentang parenting. Mereka perlu membuka diri wawasan tentang itu,” ujar Hening.

Hening juga mengingatkan pentingnya kualitas hubungan spiritual dengan Sang Pencipta. Unsur spiritualitas ini, menurut dia, dapat menjadi rem bagi seseorang untuk tidak melakukan tindakan di luar batas, khususnya ketika tengah dilanda emosi.

“Karena apa? Ketika dia dihantam beberapa masalah bertubi-tubi, otak tidak bisa berpikir, emosi, dan sebagainya. Satu-satunya peredam adalah Tuhan yang Maha Esa. Itu energinya jadi meredamkan emosi si orangtua,” kata Hening.

2. Tanamkan konsep yang benar tentang anak

Selanjutnya, menanamkan konsep yang benar dalam benak mereka tentang “anak”.

Seorang anak masih asik dunianya sendiri, sering menangis, rewel, manja, bertingkah tanpa aturan, dan sebagainya.

Hal-hal itu merupakan sifat alamiah yang akan memudar seiring dia dewasa.

“Anak tidak bersalah, di konsep pikiran harus ditanamkan dulu, masalah kita harus dipisahkan dengan anak,” ucap Hening.

3. Pisahkan masalah sebagai orangtua

Orangtua harus memisahkan masalahnya sebagai orang dewasa dengan anak-anaknya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com