Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai 3 Gejala pada Kandung Kemih yang Cerminkan Masalah Kesehatan

Kompas.com - 18/07/2019, 19:02 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kondisi kandung kemih kita ternyata menggambarkan kesehatan kita secara keseluruhan.

Frekuensi kita buang air, warna urine, dan kemampuan kita menahan keinginan buang air kecil memberi petunjuk tentan kondisi kesehatan kita.

"Delapan puluh persen penyebab masalah kandung kemih terkait dengan kondisi di luar kandung kemih," kata ahli urogynecologist, Raymond Rackley.

Menurutnya, kondisi kesehatan yang digambarkan kandung kemih bisa mencakup masalah sistem saraf atau kardiovaskular.

Baca juga: Perhatikan, Warna Urine Cerminkan Kondisi Kesehatanmu...

Spesialis Obstetri dan ginekologi Cecile Ferrando mengatakan, apapun yang menyimpang dari kebiasaan kita harus diwaspadai.

Berikut tiga tanda utama masalah dalam kandung kemih yang harus kita waspadai:

1. Frekuensi buang air kecil yang bertambah

Seberapa sering kita harus buang air kecil adalah indikator yang baik dari keseluruhan kondisi hidrasi tubuh.

Frekuensi buang air kecil dianggap normal jika kita melakukannya enam hingga delapan kali dalam periode 24 jam.

Lebih sering dari itu, bisa berarti kita minum terlalu banyak cairan atau mengonsumsi terlalu banyak kafein, yang bersifat diuretik dan mengeluarkan cairan dari tubuh.

Tapi sering buang air kecil juga bisa menjadi tanda beberapa kondisi yang lebih serius, termasuk infeksi kandung kemih, masalah prostat, kondisi jantung, pembengkakan kaki, atau sistitis interstitial atau sindrom kandung kemih, yang merupakan gangguan peradangan kronis pada kandung kemih.

Sering buang air kecil juga bisa merupakan gejala dari kandung kemih yang terlalu aktif.

Kondisi tersebut merupakan kondisi umum dan mudah diobati yang dapat disebabkan oleh beberapa masalah, termasuk kerusakan saraf, obat-obatan, infeksi, kelebihan berat badan dan defisiensi estrogen.

Baca juga: 7 Penyebab Urine Berbau Tak Sedap

Bagi seorang wanita, kebutuhan untuk sering buang air kecil juga mungkin merupakan tanda organ panggul yang kurang didukung, seperti kandung kemih.

Ini terjadi ketika kandung kemih turun ke lubang vagina, karena otot-otot dasar panggul yang lemah, biasanya terjadi setelah melahirkan.

"Beberapa orang merasa perlu buang air kecil lebih sering di malam hari saat mereka bertambah tua," kata Dr. Rackley.

Menurutnya, orang-orang akan mengalami peningkatan frekuensi buang air kecl di malam hari seiring bertambahnya usia. Kebanyakan orang setelah usia 60 tahun jarang bangun lebih dari dua kali semalam.

"Jadi, lebih dari itu dapat dikaitkan dengan indikasi kesehatan Anda secara keseluruhan," tambahnya.

 

2. Warna urine berubah

Jika urine kita berwarna merah muda atau kemerahan, dan kita tak mengonsumsi banyak buah bit, blackberry, atau rhubarb, bisa jadi ada darah dalam urin kita.

Ini adalah gejala serius, yang harus Anda temui dokter sesegera mungkin. Menurut Dr Ferrando, darah dalam urine adalah tanda adanya hal yang tak normal dan membutuhkan perhatian medis.

"Urine yang berdarah bisa menjadi indikasi kanker," ucap dia.

Urine berwarna lebih gelap seperti kuning atau cokelat biasanya menunjukkan dehidrasi. Untuk mengatasinya, tingkatkan jumlah cairan yang kita minum dan hentikan konsumsi kafein. Jika tak terjadi perubahan, segera konsultasi dengan dokter.

Baca juga: Seberapa Banyak Urine di Kolam Renang Umum?

3. Inkontinensia

Inkontinensia merupakan kehilangan urine yang tidak disengaja. Ada dua jenis utama inkontinensia urine yang biasa terjadi, yaitu inkontinensia stres dan inkontinensia urgensi.

Ketika seorang wanita mengeluarkan urin saat batuk, tertawa, bersin, atau berolahraga dengan keras, ini disebut inkontinensia stres dan biasanya terkait dengan kelemahan di uretra.

Inkontinensia stres juga terkait dengan kelebihan berat badan, yang memberikan tekanan tambahan pada otot-otot dasar panggul wanita, yang mendukung sistem kemih.

Inkontinensia stres dapat diobati dengan penurunan berat badan, latihan otot panggul, atau operasi kecil.

Wanita yang merasakan urgensi luar biasa untuk buang air kecil dan mengeluarkan urine sebelum mencapai toilet mungkin mengalami inkontinensia.

Ini adalah kondisi yang terkait dengan kandung kemih yang terlalu aktif, di mana otot kandung kemih mulai menegang sebelum waktunya.

Ini dapat diobati dengan pelatihan kembali kandung kemih, obat-obatan, suntikan toksin botulinum yang melumpuhkan bagian dari otot kandung kemih.

Kondisi ini juga bisa diatasi dengan perangkat seperti alat pacu jantung yang ditanam di bawah kulit yang mempengaruhi saraf yang mengendalikan kandung kemih.

Baca juga: Infeksi sampai Diabetes Bisa Sebabkan Urine Berbau Menyengat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com