Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/07/2019, 10:46 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Akhir pekan segera tiba. Beberapa dari kamu mungkin sudah merencanakan liburan bersama keluarga atau kerabat.

Liburan memang biasanya digunakan untuk melepas penat dan bersenang-senang. Namun ternyata, kecemasan bisa saja menyerang di masa liburan itu, lho.

Statistik dari sebuah survei yang dilakukan oleh booking.com mengindikasikan bahwa sekitar 36 persen orang khawatir ada sejumlah hal buruk terjadi dan hal ini dialami pada hari pertama liburan mereka.

Bagi mereka yang mengalami kecemasan ini, bepergian jarak jauh, terutama yang melibatkan penerbangan, menjadi pemicu serangan kepanikan tersebut.

Mereka sebetulnya ingin pergi dari rutinitas harian dan bersantai, namun keinginan tersebut dihadapkan dengan kepanikan akan segala sesuatunya yang terjadi di tempat asing.

Baca juga: Kuasailah, 7 Cara Mudah Atasi Kecemasan

Jika kamu mengalaminya, hipnoterapis klinis Sloan Sheridan Williams berbagi sejumlah teknik fisik dan mental yang bisa diterapkan untuk membantu menenangkan diri pada situasi kepanikan tersebut:

1. Jika kepanikan datang sebelum pergi

Sloan mengatakan, serangan kepanikan tersebut lebih dari sekadar merasa bersemangat. Kecemasan akut memiliki beberapa gejala umum, seperti peningkatan denyut jantung, nafas memendek, gemetar, dan berkeringat.

"Untuk menghindari kecemasan tersebut dan memastikan kita lebih tenang di masa liburan, bersiaplah melakukan sesuatu yang tidak biasa kamu lakukan di rumah," kata Sloan.

Misalnya, memainkan lagu-lagu secara acak dan menari seperti tidak ada yang menyaksikanmu. Kamu juga bisa pergi ke kafe lalu memesan minuman yang belum pernah sebelumnya.

Daripada fokus pada serangan panik tersebut, ubahlah logika otak dan mulailah menyusun daftar lagu yang akan dimainkan atau mencari kuliner lokal di daerah yang akan kamu kunjungi.

"Jika ada perasaan menggebu-gebu, buatlah sistem tersebut menjadi segala hal yang positif," katanya.

Ilustrasi bernafasshutterstock Ilustrasi bernafas
2. Jika takut terbang

Jika kamu merasakan gelombang kecemasan ketika mulai terbang atau ketika turbulensi, fokuslah bernafas perlahan dengan latihan sederhana berikut: tutup mata dan fokus dengan pernafasan yang lebih lambat, tarik nafas mendalam dan buang sepenuhnya sambil perlahan menghitung di setiap hela nafas.

Ketika nafas kita sudah melambat pada hitungan ke lima atau beberapa menit, buka mata dan buang segala pikiran negatif dengan menyanyikn lagu-lagu konyol di dalam kepala dan memvisualisasikan gambar-gambar lucu yang membuat kita tertawa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com