Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Harus seperti Nunung, 5 Cara Menjaga Stamina Tanpa Narkoba

Kompas.com - 20/07/2019, 11:56 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Sumber

Kerusakan pada sel tersebut akan menyebabkan kerusakan permanen pada otak. Riset juga menunjukkan pengguna sabu berisiko tinggi mengalami gangguan parkinson. Secara rinci, efek sabu jangka panjang sebagai berikut:

Secara umum, berikut efek sabu jangka pendek:

  • Insomnia
  • Hilangnya nafsu makan
  • Euforia dan sikap terburu-buru
  • Denyut jantung cepat dan tak teratur
  • Hipertermia

Baca juga: Saran Demi Lovato Bagi Para Pecandu Narkoba

Kesibukan sehari-hari memang sengat mengganggu stamina kita. Namun, mengonsumsi sabu-sabu bukanlah jawaban untuk menjaga stamina kita. Nah, agar stamina tetap terjaga tanpa menimbulkan efek samping, berikut tipsnya:

1. Tetap aktif bergerak

Banyak penelitian membuktikan, tubuh yang aktif bergerak akan memicu peningkatan energi. Itu sebabnya, orang yang aktif secara fisik biasanya tidak gampang lelah.

Direktur fisiologi di Johns Hopkins University School of Medicine, Kerry J Stewart, berpendapat tubuh yang aktif bergerak dapat meningkatkan kualitas hidup. Bahkan, efisiensi kerja jantung, paru-paru, dan otot juga akan semakin membaik berkat aktivitas fisik.

2. Luangkan waktu berada di luar ruangan

Jika kita lebih sering menghabiskan waktu dalam ruangan, luangkan waktu sejenak untuk menikmati hangatnya sinar matahari. 

Baca juga: JEO-Cerita Artis Indonesia dan Moge Tunggangannya

Jeffrey Durmer, kepala petugas medis di FusionSleep Center, Atlanta, menjelaskan pancaran sinar matahari dapat menstimulasi kerja otakvguna memberi isyarat pada tubuh untuk meningkatkan energinya.

Sinar matahari dapat menghentikan produksi hormon melatonin, yakni hormon yang memicu rasa kantuk. Akhirnya, tubuh akan merasa lebih bertenaga dan tidak mudah lelah.

3. Penuhi cairan tubuh

Kekurangan cairan dapat memecah persediaan energi dan mengacaukan kerja tubuh sehingga kita jadi merasa mudah lelah, tidak bersemangat dan sulit berkonsentrasi.

Air mendukung kerja seluruh organ dalam tubuh, termasuk otak. Itu sebabnya, ketika kebutuhan cairan tidak terpenuhi dengan baik, otak tidak dapat bekerja secara optimal.

4. Kenali jam tubuh 

Salah satu penyebab kelelahan yang paling sering terjadi ialah karena terlalu memforsir kerja tubuh. Memang, terkadang sulit bagi kita untuk menyadari kapan tubuh telah berada di batas kemampuannya.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com