Kemudian, ia mengubah pola olahraganya dengan kardio campuran selama 45 menit hingga satu jam.
"Aku olahraga empat hingga lima hari seminggu di awal dan sekarang aku latihan lima hingga enam hari," ujarnya.
Sesekali ia menjalani kelas-kelas olahraga seperti zumba, total body pump, dan yoga.
Saat itu pula Carlisa mulai mencintai latihan kekuatan dan angkat beban.
"Aku melatih lengan, perut, kaki, punggung atau bahu, dan glute. Aku menjaga diriku tetap aktif dan konsisten," kata dia.
Baca juga: Pilates untuk Menurunkan Berat Badan
Turun hampir 50 kg
Dari Januari 2018 hingga Januari 2019 Carlisa berhasil menurunkan berat badan sebanyak 48,9 kg. Banyak perubahan yang dialaminya. Kini ia merasa nyaman ketika naik tangga atau terbang tanpa mengalami kehabisan nafas.
Ia merasa hidupnya berubah dari segi fisik, spiritual dan mental.
"Motivasiku setiap hari adalah menjadi versi diriku yang lebih baik. Ini bukan tentang ras atau diet spesifik, ini semua karena perubahan hidup yang aku lakukan," tuturnya.
Baginya, salah satu hal terpenting yang dipelajarinya adalah tentang sulitnya memulai dan menjalani niat baik tersebut.
"Ketika kamu bertekad menjadi sehat, kamu tinggal mempelajari kebiasaan-kebiasaan hidup sehat dan mempraktikannya lagi dan lagi."
"Ketika kamu berkomitmen menjalani pola hidup sehat sebagai prioritas, kamu sudah dalam jalur kesuksesan," kata Carlisa.
Baca juga: Kerap Dihindari, Lemak Rupanya Penting untuk Turunkan Berat Badan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.