KOMPAS.com – Mendengar istilah “gula darah tinggi” biasanya kita akan langsung mengingat orang yang punya penyakit diabetes. Nyatanya, siapa pun bisa mengalami kadar gula darah tinggi.
Kita mendapatkan glukosa dari makanan dan mayoritas makanan yang kita asup memengaruhi gula darah.
“Biasanya adalah makanan yang tinggi karbohidrat dan gula, tapi rendah lemak dan serat. Misalnya saja roti putih, soda, mi, sereal, dan juga permen,” kata ahli nutrisi dan diet Lisa Moskovitz dari NY Nutrition Group.
Untungnya, kadar gula darah tinggi bukanlah sesuatu yang perlu ditakutkan. Normalnya ketika kita mengonsumsi sesuatu yang tinggi gula atau karbohidrat, pankreas akan membuat insulin, yakni hormon yang dibutuhkan tubuh untuk memproses glukosa menjadi energi.
Setiap sisa glukosa akan disimpan di liver sehingga tidak akan beredar di darah. Sistem ini bekerja sangat baik pada orang dewasa sehat yang tidak punya diabetes.
“Orang yang tidak punya masalah dengan kemampuan mengontrol gula darah tidak akan mengalami hiperglikemik alias gula darah terlalu tinggi,” kata Deena Adimoolam, dokter spesialis endokrinologi seperti dikutip dari SELF.
Baca juga: Mengenal Gejala dan Jenis Diabetes
Jika kita punya diabetes atau resistensi insulin (kondisi di mana tubuh tidak cukup memproduksi insulin), kita pun beresiko mengalami kadar gula darah tinggi yang berbahaya bagi kesehatan.
Untuk memastikan kadar gula darah tinggi memang diperlukan pemeriksaan darah. Namun, secara umum ada beberapa tanda fisik yang perlu diwaspadai. Segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami gejala-gejala ini:
1. Kelelahan sepanjang waktu
Mengalami rasa lelah dan lemas walau tidak melakukan pekerjaan fisik yang berat. Jangan remehkan keluhan ini, apalagi jika gejalanya tidak membaik walau kita sudah cukup beristirahat.
2. Penglihatan kabur
Gejala lain dari kadar gula darah tinggi adalah penglihatan kabur atau buram. Ini terjadi karena glukosa yang tinggi membuat lensa mata bengkak dan sulit focus pada satu titik.
Baca juga: Madu dan Gula Sama Saja, Tetap Racun bagi Penderita Diabetes
3. Sering buang air kecil
Kelebihan glukosa juga memengaruhi ginjal yang memang bertugas membuang kelebihan air dari darah untuk memproduksi urine.
Kadar gula darah yang tinggi juga akan merusak pembuluh darah di ginjal, sehingga proses penyaringan menjadi tidak efisien. Kita pun jadi lebih sering buang air kecil.