Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/07/2019, 12:24 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berat badan Jeo Leonard pernah mencapai 174 kg. Sebagai seorang Disc Jockey (DJ), Leonard menjadikan kondisi tubuhnya sebagai bahan untuk membuat nick name. Ia memilih nama "Load" alias muatan sebagai menjadi nama panggilannya.

Namun ketika berat badannya terus bertambah, Leonard menganggap bahwa "muatan" tubuhnya sudah terlalu berlebihan. Apalagi ketika melihat fotonya sendiri yang tampak sangat besar.

"Aku tidak percaya dengan seberapa besar tubuhku saat itu," kata Leonard yang tahun ini berusia 48 tahun.

Saat itu berat badannya berkisar 158 kg dan tengah menjalani pengobatan hipertensi dan masalah kesehatan lainnya.

Di titik itulah Leonard merasa dirinya harus benar-benar berubah dengan mulai berolahraga dan mengontrol makan.

Baca juga: Jalani Diet, Kuning Telur Harus Dipinggirkan?

Menjalani hidup disiplin sebetulnya bukan hal baru baginya karena telah melakukannya sembilan tahun lalu ketika ia berhenti merokok.

Memulai perubahan

Hal pertama yang ada pada daftar Leonard adalah mengatur kembali pola makan. Ia sangat sering makan dengan konsep buffet dan enggan rugi, dengan makan sebanyak-banyaknya.

Tipe makanan paling sering ia konsumsi adalah makanan cepat saji, seperti Chinese food, pizza, ayam goreng, dan terkadang makan banyak makanan cepat saji di hari yang sama.

Sementara di malam hari ia biasa makan banyak es krim dengan cokelat dan sirup karamel.

Leonard melakukan sejumlah riset dan memutuskan untuk mulai dengan pola makan rendah karbohidrat dan tinggi protein. Sebab ia mendengar banyak orang mampu menurunkan berat badannya dengan cepat karena pola tersebut.

Baca juga: Memahami Konsep Diet Rendah Karbohidrat

Ia juga tahu bahwa olahraga punya peranan penting. Jadi, Leonard mulai menggabungkan perubahan pola makannya dengan rutinitas jalan di atas treadmill sekitar 30 menit setiap harinya.

Setelah percaya diri jalan di atas treadmill, Leonard mulai mendaftar keanggotaan gym. Dengan kombinasi perubahan pola makan tersebut dan olahraga, Leonard berhasil menurunkan sekitar 13 hingga 18 kg.

Namun, di situ lah komplikasi dimulai. Untuk mendapatkan asupan protein yang cukup, Leonard banyak mengkonsumsi daging merah.

Tetapi, karena ia terlahir hanya dengan satu ginjal, tubuhnya tidak bisa memproses asupan protein tinggi secara tiba-tiba. Sehingga ia akhirnya tumbang dan dilarikan ke rumah sakit dengan penyumbatan batu ginjal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com