Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/07/2019, 13:15 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

4. Susu

Penelitian menunjukkan, lemak jenuh dalam produk susu tidak memiliki risiko kesehatan yang sama dengan lemak jenuh dalam daging.

Dan karena lemak mengenyangkan, ahli gizi sering menganjurkan mengganti susu dan yogurt bebas lemak dengan versi full cream yang akan membuat kita kenyang lebih lama.

Menurut Braddock, kita tidak harus mengonsumsi makanan mengandung susu setiap hari. Bahkan, makan yang hanya mengandung dua persen produk susu atau susu murni juga bermanfaat untuk diet seimbang kita.

5. Telur

Selama bertahun-tahun, putih telur dianggap sebagai salah satu pilihan sarapan paling dan kuning telur dianggap mengandung lemak dan kolesterol.

Sebaliknya, riset menunjukkan kadar kolesterol tubuh tidak selalu meningkat dari kolesterol dalam makanan.

Apalagi, kuning telur juga mengandung sebagian besar vitamin telur B6 dan B12, serta semua vitamin A, D, E, dan K.

“Kuning telur adalah salah satu dari sedikit sumber makanan alami yang mengandung vitamin D, yang kami biasanya dapatkan dari sinar matahari,” kata Braddock.

Baca juga: Selipkan Camilan Diet dalam Pesanan Pakaian, Forever 21 Banjir Kritik

6. Kentang

Kentang adalah salah satu dari sedikit sayuran dengan reputasi buruk.Kandungan karbohdirat di dalamnya, membuat banyak orang takut mengonsumsinya.

Tak hanya karbohidrat, kentang juga kentang juga mengandung lebih dari seperempat vitamin B6, C dan potasium yang dibutuhkan sebagai asupan harian tubuh kita.

“Kentang itu sendiri sebenarnya sangat padat nutrisi. Kentang juga sangat terjangkau dan mengenyangkan," kata Braddock.

Selama kita tidak mengolahnya dengan cara digoreng, kentang bisa menjadi tambahan menu diet yang seimbang.

7. Buah segar

Bagi mereka yang menjalani diet rendah karbohidrat seperti diet ketogenik, gula alami. dan karbohidrat dalam buah adalah makanan pantangan.

Tetapi tubuh mencerna gula meja (sukrosa) sedikit berbeda dari gula alami dalam buah (kebanyakan fruktosa). Dengan kata lain, gula dalam buah tidak akan mengakibatkan lonjakan insulin.

Buah segar dan makanan dengan rasa buah memiliki perbedaan yang signifikan. Minuman bersoda atau dengan rasa buah dan junk food kaya akan pengawet, tepung putih, dan bahan-bahan tidak sehat lainnya.

Buah juga mengandung serat yang ramah untuk pencernaan, ditambah kandungan vitamin dan nutrisi lainnya.

Satu studi yang dilakukan selama periode sepuluh tahun mengklaim minuman manis dapat meningkatkan indeks massa tubuh. Namun, diet buah dapat membantu menurunkan berat badan.

Baca juga: Setiap Tubuh Berbeda, Ketahui Pola Diet yang Tepat dengan Nutrigenomik

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com