Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Arsitektur Wajah, Menyempurnakan Tampilan Tanpa Mengubah Diri

Kompas.com - 25/07/2019, 18:26 WIB
Nabilla Tashandra,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren pembentukan wajah semakin hari semakin diminati. Hal ini membuat banyak orang ingin mencoba membentuk wajah yang sempurna, sayangnya usaha tersebut tak selalu memberikan hasil yang diinginkan.

Founder & President Director Miracle Aesthetic Clinic Group, dr. Lanny Juniarti Dipl. AAAM menjelaskan, kebanyakan pasien datang karena masalah artistik wajah yang terkadang tidak menyentuh hingga akar permasalahan.

Ketika seseorang tidak puas dengan bentuk dagu dan pipinya, misalnya, banyak yang berkesimpulan hanya bagian-bagian tersebut lah yang perlu diperbaiki.

"Kita terjebak dan lupa bahwa wajah kita sebetulnya satu kesatuan yang utuh," kata Lanny pada acara peluncuran metode the science of facial architecture dan ulang tahun ke-23 Miracle Aesthetic Clinic di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (25/7/2019).

Baca juga: Ketagihan Suntik Filler Justru Bikin Wajah Tak Natural

Para dokter kecantikan kemudian merumuskan sebuah metodologi perawatan yang dilakukan secara holistik, sehingga hasilnya tak hanya lebih awet dan lebih aman, tapi juga lebih baik secara artistik. Metode ini disebut "the science of facial architecture" atau ilmu arsitektur wajah.

Konsep ini membantu para dokter tidak lagi melakukan perawatan dengan pendekatan intuitif.

Lanny mengibaratkan wajah seperti rumah yang juga memiliki konstruksi untuk membuatnya mampu berdiri kokoh. Sementara bangunan yang hanya dibuat berdasarkan intuisi tidak akan berdiri kokoh.

Dalam konsep ini, wajah harus memiliki fondasi yang kuat, kontur yang menunjang estetika, dan refinement atau sentuhan akhir.

"Kami melakukannya secara holistik. Tidak hanya science, tapi harus ada sentuhan seni sehingga hasilnya lebih artistik," kata dia.

Baca juga: Bukan Hanya Wanita, Pria Juga Perlu Melakukan Perawatan Wajah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com