Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vape Berbahaya untuk Remaja, Orangtua Harus Waspada

Kompas.com - 25/07/2019, 20:43 WIB
Bestari Kumala Dewi

Editor

KOMPAS.com - Entah kamu menyebutnya vaping atau juuling, pemakaian rokok elektrik meningkat dengan pesat, terutama di kalangan remaja.

Rokok elektrik awalnya dipasarkan sebagai alternatif yang lebih baik ketimbang rokok tradisional. Namun, dengan cepat rokok elektronik justru menjadi alat untuk mengenalkan nikotin pada semua generasi.

Bisnis besar

Vaping adalah bisnis besar. Menurut CNBC, JUUL yang merupakan salah satu pemimpin pasar, mengalami pertumbuhan lebih dari 800% pada tahun 2018.

JUUL bahkan telah semakin popular di kalangan remaja, ukuran dan tampilan JUUL yang seperti USB membuatnya bisa digunakan secara diam-diam.

Meski dipasarkan untuk remaja dan dewasa, JUUL menghadirkan berbagai rasa yang disukai anak-anak, seperti rasa buah-buahan dan crème brule.

Baca juga: Vape Tanpa Kandungan Nikotin Tetap Berbahaya, Benarkah?

Bukan untuk anak-anak

Dr Laura Neustater, seorang dokter anak yang berbasis di Fort Lauderdale mengatakan, orang dewasa yang beralih dari rokok ke tembakau yang tidak mudah terbakar, seringkali dipuji karena tindakannya yang dianggap banyak orang lebih sehat.

“Pujian ini sayangnya membuat pemakai JUUL merasa aman. Padahal tidak. Pengguna tetap masih terpapar nikotin, yang mana dapat menyebabkan ketergantungan dan konsekuensi kesehatan jangka panjang,” jelas Neustater.

Rokok elektrik bebas tembakau, tetap mengandung nikotin, yaitu zat yang sangat membuat ketaguhan.

Pusat Penelitian Kesehatan Nasional mengklaim kandungan nikotin JUUL hampir dua kali lebih tinggi dari rokok elektrik lainnya. Ini berarti kandungan nikotin dalam satu buah JUUL setara dengan satu bungkus rokok.

Baca juga: Betulkah Vape Bisa Bikin Gigi Kuning Seperti Rokok?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com