KOMPAS.com - Suhu panas ekstrim kini tengah melanda berbagai kota-kota di dunia. Sebagai negara tropis, cuaca yang panas hingga menusuk kulit pun sering terjadi di Indonesia.
Tentunya, kita perlu melindungi kulit dari sinar matahari yang terlalu menyengat ini dengan rutin memakai suncream atau krim tabir surya.
Dengan banyaknya suncream yang tersedia di toko, menentukan merek mana yang pas untuk kulit kita tentu sangat membingungkan.
Agar tak salah memilih produk, langkah awal yang bisa kita lakukan adalah memahami perbedaan antara sinar UVA dan UVB.
Menurut American Cancer Society, sinar UV (ultraviolet) adalah bentuk radiasi elektromagnetik yang berasal dari matahari.
Baca juga: Apakah Krim Pelindung Matahari Bisa Menggantikan Tabir Surya?
Ada tiga bentuk sinar UV, yaitu UVA, UVB dan UVC. Sinar UVA memancarkan energi paling sedikit dari ketiga jenis sinar UV, menyebabkan kulit menua dan berpotensi menyebabkan kerusakan kulit.
Sinar UVB mengeluarkan lebih banyak energi daripada sinar UVA, dan dapat menyebabkan kerusakan langsung pada DNA dalam sel-sel kulit, yang mengakibatkan kulit terbakar.
Menurut American Cancer Society, sinar UVB paling berpotensi untuk meningkatkan risiko kanker kulit.
Sementara itu, sinar UVC memancarkan energi paling banyak dari ketiga jenis sinar UV tersebut.
Menurut American Cancer Society, sinar UV bereaksi dengan ozon yang tinggi di atmosfer dan tidak mencapai tanah, sehingga biasanya tidak menjadi faktor risiko kanker kulit.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.