Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Panas, Jangan Malas Pakai Krim Tabir Surya demi Kesehatan Kulit

Kompas.com - 26/07/2019, 14:03 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Suhu panas ekstrim kini tengah melanda berbagai kota-kota di dunia. Sebagai negara tropis, cuaca yang panas hingga menusuk kulit pun sering terjadi di Indonesia.

Tentunya, kita perlu melindungi kulit dari sinar matahari yang terlalu menyengat ini dengan rutin memakai suncream atau krim tabir surya.

Dengan banyaknya suncream yang tersedia di toko, menentukan merek mana yang pas untuk kulit kita tentu sangat membingungkan.

Agar tak salah memilih produk, langkah awal yang bisa kita lakukan adalah memahami perbedaan antara sinar UVA dan UVB.

Menurut American Cancer Society, sinar UV (ultraviolet) adalah bentuk radiasi elektromagnetik yang berasal dari matahari.

Baca juga: Apakah Krim Pelindung Matahari Bisa Menggantikan Tabir Surya?

Ada tiga bentuk sinar UV, yaitu UVA, UVB dan UVC. Sinar UVA memancarkan energi paling sedikit dari ketiga jenis sinar UV, menyebabkan kulit menua dan berpotensi menyebabkan kerusakan kulit.

Sinar UVB mengeluarkan lebih banyak energi daripada sinar UVA, dan dapat menyebabkan kerusakan langsung pada DNA dalam sel-sel kulit, yang mengakibatkan kulit terbakar.

Menurut American Cancer Society, sinar UVB paling berpotensi untuk meningkatkan risiko kanker kulit.

Sementara itu, sinar UVC memancarkan energi paling banyak dari ketiga jenis sinar UV tersebut.

Menurut American Cancer Society, sinar UV bereaksi dengan ozon yang tinggi di atmosfer dan tidak mencapai tanah, sehingga biasanya tidak menjadi faktor risiko kanker kulit.

Baca juga: Cermati, Risiko Pakai Tabir Surya Kedaluwarsa

 

Saat membeli krim tabir surya, kita harus memastikan produk tabir surya yang kita gunakan memiliki spektrum luas yang melindungi kita dari sinar UVA dan UVB.

Jika dalam kemasan tertulis adanya kandungan "UVA", produk tersebut telah memenuhi standar Uni Eropa untuk perlindungan terhadap sinar UVA.

Beberapa produk juga dapat menyertakan peringkat bintang UVA dari satu hingga lima, di mana produk dengan peringkat bintang lima menunjukan tingkat perlindungan tertinggi.

NHS merekomendasikan agar kita membeli suncream dengan faktor perlindungan matahari (SPF) minimal 30 untuk melindungi diri dari sinar UVB, dan perlindungan UVA minimal dengan bintang empat.

SPF mengukur jumlah perlindungan yang dapat diberikan oleh suncream terhadap sinar UVB matahari.

Baca juga: Mana yang Harus Lebih dulu Dipakai, Sunscreen atau Pelembab Wajah?

Ini dinilai pada skala dari dua hingga 50+. Semakin tinggi nomor SPF, semakin kuat perlindungan yang kita miliki.

SPF memberi kita wawasan tentang berapa lama kulit akan menjadi merah sebagai respons terhadap sinar UVB.

Oleh karena itu, jika kulit kita biasanya mulai terbakar dalam 30 menit tanpa perlindungan dari sinar matahari, maka suncream dengan SPF 30 akan memberi kita perlindungan 30 kali lebih banyak, yang setara dengan 15 jam perlindungan.

Namun, ukuran relatif ini tidak berarti kita menunggu selama 15 jam tanpa menerapkan kembali suncream, karena suncream dapat hilang karena mengering atau bersentuhan dengan air.

Menurut The Skin Cancer Foundation, tidak ada suncream yang efektif lebih dari dua jam tanpa penerapan kembali.

NHS merekomendasikan, agar kita menerapkan kembali suncream setidaknya setiap dua jam, dan minimum menggunakan suncream dengan SPF 30, baik untuk orang dewasa atau anak-anak.

Baca juga: Dua Tips Praktis dan Tepat Menggunakan Tabir Surya

NHS memperingatkan, bahwa jika suncream diterapkan terlalu tipis, maka jumlah perlindungan yang mampu diberikannya akan berkurang.

Menurut NHS, orang dewasa harus menggunakan sekitar dua sendok teh suncream jika mereka hanya mengekspos kepala, lengan, dan leher ke matahari.

Namun, jika mereka mengenakan kostum renang, orang dewasa harus menggunakan dua sendok makan krim tabir surya.

Para orangtua juga harus memastikan area kulit anak-anaknya yang terkena sinar matahari tertutupi oleh krim tabir surya.

Baca juga: Negara di Amerika Utara Akan Larang Tabir Surya, Apa Alasannya?

 

Tipe-tipe krim tabir surya

Beberapa jenis suncream atau krim tabir surya diklaim hanya perlu digunakan sekali sehari dan beberapa juga diklaim anti air. Berikut beberapa jenis suncream yang mudah kita temui di toko:

1. Suncream sekali sehari

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Which?, suncream yang diklaim hanya perlu diaplikasi sekali sehari tidak memberikan jumlah perlindungan yang cukup.

Karena itu, konsumen disarankan untuk tidak mengandalkan suncream yang diklaim hanya perlu diaplikasikan sekali sehari.

2. Suncream tahan air

Suncream tahan air sangat ideal bagi mereka yang menghabiskan waktu di kolam renang atau laut.

Produk tersebut mampu memberi perlindungan terhadap sinar matahari saat berada di dalam air.

Namun, kita tidak boleh berasumsi perlindungan ini akan berlanjut ketika kita keluar dari air.

Bahkan jika kita menggunakan krim matahari tahan air, kita harus tetap menggunakan kembali saat kelaur dari air.

Baca juga: Suka Aktivitas Luar Ruang? Perhatikan 7 Cara Penggunaan Tabir Surya

3. Suncream dengan penolak serangga

Sementara suncream yang mengandung penolak serangga mungkin terdengar menarik bagi mereka yang ingin menangkal serangga pengganggu. Namun, produk semacam ini tidak disarankan untuk dipakai

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan penggunaan suncream secara terpisah untuk penolak serangga.

Secara umum, pelancong biasanya perlu menerapkan perlindungan matahari lebih sering dan dalam jumlah yang lebih besar daripada yang mereka lakukan produk penolak serangga.

Penelitian terbatas telah menunjukkan produk penolak serangga yang mengandung DEET (diethyltoluamide) telah diterapkan lebih dari suncream, ini dapat mengurangiporsi SPF suncream hingga sepertiga.

Oleh karena itu, disarankan untuk menerapkan suncream terlebih dahulu sebelum kemudian menggunakan penolak serangga yang terpisah.

4. Suncream wajah

Suncream wajah dibuat untuk memberi kenyamanan di wajah, dengan tekstur yang lebih ringan dan lebih mudah diserap daripada suncream untuk tubuh.

Suncream wajah dirancang agar wajah tidak terasa berminyak, tidak menyumbat pori-pori wajah dan dapat digunakan untuk jenis kulit tertentu, seperti untuk individu dengan kulit kering atau berminyak.

5. Suncream untuk bayi dan anak-anak

NHS merekomendasikan agar anak-anak di bawah enam bulan tidak terkena sinar matahari langsung.

Saat cuaca terlalu terik, anak-anak harus mengenakan pakaian yang menutupi kulit secara memadai dan memakai suncream yang memiliki minimum SPF 30.

Mayoritas suncream memiliki masa simpan antara dua dan tiga tahun. Jadi, jika suncream yang kita gunakan telah berumur lama, sebaiknya ganti dengan yang baru.

Baca juga: Anak-anak Juga Perlu Pakai Tabir Surya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com