Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Turis Bawa Barang Hotel, Apa Saja yang Sebenarnya Bisa Diambil?

Kompas.com - 29/07/2019, 11:05 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa hari lalu media sosial dihebohkan dengan video seorang sekuriti membongkar koper tamu asal India di kawasan Gianyar Bali.

Wisatawan itu diketahui mengambil sejumlah barang dari penginapan seperti baju, lotion, handuk, hingga speaker.

Dalam video itu, sang tamu berjanji aka membayar semua barang yang di bawanya. Namun, sang petugas mengancam akan tetap melaporkannya kepada pihak berwajib.

Pihak hotel atau penginapan biasanya menyediakan beberapa barang gratis untuk tamu, seperti pena hingga sabun dan sampo. Namun, tidak semua yang ada di dalam ruangan penginapan boleh kita ambil.

Sebagai industri yang bergerak di bidang hospitality atau pelayanan, tentunya pihak penginapan ingin tamu merasa betah di kamar sehingga menyediakan beberapa fasilitas agar kita merasa nyaman dan senang.

Tentunya, terkadang muncul hasrat untuk membawa pulang benda-benda atau fasilitas yang disediakan oleh pihak penginapan.

Padahal, tak semua fasilitas yang ada di dalam hotel bisa kita bawa pulang. Nah, mengambil pelajaran dari tragedi yang menimpa turis asal India itu, berikut barang-barang di hotel atau penginapan yang bisa kita bawa pulang:

1. Sabun

Semua hotel pasti menyediakan sabun gratis untuk para tamu. Menurut Ousman Conteh, general manager di Claridge House Chicago, sabun yang biasa dikemas dalam botol mini ini boleh kita bawa pulang.

"Seringkali hotel menerima harga yang dinegosiasikan untuk barang-barang dari merek lain," katanya.

Namun, Curt Asmussen, direktur pelaksana ObieHospitality, mencatat hal itu tidak dianjurkan untuk mengambil barang tersebut.

Untungnya, para tamu yang mengambil sabun hotel tidak akan mendapat hukuman dalam bentuk apapun.

2. Sampo atau kondisioner

Sama seperti sabun, sampo dan kondisioner yang disediakan pihak hotel juga tak masalah jika kita bawa pulang.

"Hotel terkadang memberi label pada barang-barang tersebut," kata Conteh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com