Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Jakarta 2 Hari Sebesar Candi Borobudur, Kita Bisa Bantu Apa?

Kompas.com - 01/08/2019, 08:30 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Masalah sampah semakin hari semakin memprihatinkan. Dalam beberapa waktu terakhir, masalah ini juga semakin sering menjadi bahan bahasan.

Setiap orang sebetulnya berkontribusi terhadap masalah sampah yang semakin mengancam. Tak terkecuali diri kita sendiri.

Founder Waste4Change, M. Bijaksana Junerosano menyebutkan, saat ini masyarakat Indonesia yang tidak memilah sampah jumlahnya mencapai 81 persen.

Sebanyak 10 persen masyarakat sudah memilah sampah, namun sampah tersebut kembali dicampur setelah diangkut.

Di Indonesia angka sampah mencapai 175.000 ton per hari. Untuk di Jakarta saja, angka sampah per hari sudah mencapai 7.000-7.500 ton.

Jumlah sampah Jakarta dalam dua hari, kata Sano, tumpukannya setara dengan Candi Borobudur.

Namun masalah itu seolah tak terlihat, karena pikiran kebanyakan masyarakat masih sebatas menyingkirkan sampah dari pandangannya saja.

Baca juga: Yuk, Mulai Traveling Tanpa Jejak Sampah

“Jadi kalau ditanya masalahnya di mana, masalah sampah ada di mana-mana. Perilaku, infrasturktur, peraturan, pembiayaan, banyak.”

Demikian disampaikan Sano dalam diskusi “Pengelolaan Sampah Plastik dan Upaya Daur Ulang” yang diselenggarakan oleh Unilever di kawasan Blok M, Jakarta, Rabu (31/7/2019).

Diskusi mengenai masalah pengelolaan sampah di Indonesia sudah sangat sering dilakukan.

Intinya, kita tidak boleh saling tunjuk dan harus bergerak bersama untuk menyelesaikan masalah ini.

Berkontribusi terhadap masalah pengelolaan sampah sebetulnya bisa sesederhana dengan memulainya dari diri sendiri.

Misalnya, dengan mulai memilah sampah. Nah, apa saja langkah yang bisa kita lakukan?

Baca juga: Jangan Sembarangan Buang Sampah Kemasan Skincare

1. Memilah dan mencari bank sampah

Peduli dengan masalah sampah bisa diawali dari rumah. Mulailah memilah sampah sebelum diangkut oleh petugas kebersihan.

Sano mengatakan, usaha memilah sampah sebelum diangkut bisa mengurangi sampah rumah tangga hingga 70 persen, loh.

“Kalau sudah dipilah, bakal banyak teman-teman pemulung atau lapak yang mau mengambil dengan senang hati, karena bagi mereka ada value-nya."

"Yang tidak bisa diapa-apakan baru diangkut tukang sampah,” kata dia.

Head of Corporate Communications Unilever Indonesia, Maria Dewantini Dwianto menambahkan, sebagian sampah juga bisa dikirimkan ke bank sampah terdekat untuk diolah menjadi produk yang bermanfaat.

“Itu sudah jadi langkah yang luar biasa. Info bank sampah ada banyak di internet,” kata Maria.

2. Meminta bantuan pihak ketiga

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com