Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/08/2019, 13:33 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit sendi mungkin menjadi salah satu penyakit yang disepelekan oleh banyak orang.

Padahal, Data Riset Kesehatan Dasar 2018 mencatat, prevalensi penyakit sendi di Indonesia mencapai 7,3 persen.

Osteoarthritis (OA) atau radang sendi pun adalah penyakit sendi yang umum terjadi.

Salah satu penyebabnya adalah obesitas. Sebab, sendi yang paling sering mengalami OA adalah pada bagian lutut.

Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, dr. Deasy Erika, Sp. KFR menguraikan penjelasannya.

Dia mengatakan, pada saat kita berdiri lutut menanggung beban 6-7 kali berat badan.

Baca juga: Tidak Hanya Gaya Hidup, 9 Hal Ini Juga Bisa Menyebabkan Obesitas

Sehingga jika berat badan kita mencapai 100 kilogram, lutut harus menahan beban sekitar 600-700 kilogram.

"Itulah mengapa obesitas menjadi salah satu penyebab terjadinya OA pada usia dini."

Demikian dikatakan Deasy dalam peluncuran kampanye terbaru Jointfit di Pacific Place, Jakarta, Kamis (1/8/2019).

Gaya hidup masyarakat saat ini memang menyebabkan sebagian orang di usia muda sudah menderita obesitas.

Beberapa aktivitas di antaranya banyak bermain games yang menyebabkan terlalu banyak duduk, bekerja seharian di kursi, konsumsi makanan cepat saji berlebih, hingga jarang berolahraga.

Aktivitas-aktivitas tersebut tidak hanya memicu OA pada lutut, tapi juga area lainnya seperti pinggang, bahu, dan leher.

Baca juga: Jika Dibiarkan, Nyeri Sendi Bisa Berujung Kecacatan

"Semua tergantung posisi kita saat melakukan aktivitas kerja. Misalnya duduk bungkuk di depan komputer juga bisa kena OA pinggang atau leher," kata dia.

OA harus dicegah sedini mungkin, agar tidak terjadi kecacatan.

Sebab, jika hal itu sampai terjadi, yang terdampak tidak hanya fisik melainkan juga kehidupan sosial dan ekonomi seseorang.

OA memiliki tingkatan dan bisa terjadi bertahap. Fase OA akut bisa berlangsung selama dua minggu, fase sub-akut bisa berlangsung mulai dua minggu hingga tiga bulan, dan lebih dari tiga bulan masuk fase kronik.

"Keadaan akut harus segera diatasi agar tidak masuk kondisi kronik. Kalau sudah fase kronik bisa sampai depresi karena merasa hidup tidak lagi berguna," kata dia.

Cegah OA dari sekarang

 

.iStockphoto .

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Salah satu usaha yang bisa dilakukan untuk mencegahnya adalah menjaga berat badan tetap ideal.

Deasy menyebutkan, salah satu penelitian di Amerika Serikat menemukan, Indeks Massa Tubuh (BMI) seseorang pada usia 20-29 tahun bisa menjadi faktor prediksi kesehatan seseorang di masa depan.

Baca juga: Penyebab Obesitas Bikin Perempuan Sulit Hamil

"Kalau BMI ada di obesitas grade I, hati-hati bahwa di usia 30 tahun sudah mengalami OA," ucap Deasy.

Hal terpenting adalah, upayakan untuk terus bergerak agar bisa mempertahankan berat badan ideal.

Mengingat OA sering menyerang lutut, disarankan melakukan olahraga untuk menguatkan otot kaki. Seperti sepeda statis atau latihan menggunakan leg press.

Untuk orang-orang yang banyak menghabiskan waktu bekerja di balik meja, usahakan melakukan peregangan setiap dua jam sekali.

Lalu, mereka pun disarakan untuk berjalan-jalan selama 10 menit agar bisa menggerakkan tubuh.

Kamu juga bisa melakukan latihan quadriceps dalam posisi duduk.

Caranya, dalam posisi duduk, luruskan kaki 90 derajat dengan telapak kaki lurus terhadap betis. Lalu, tekan lutut ke bawah.

"Itu latihan untuk penguatan quadriceps. tiga set dengan 10 repetisi," kata Deasy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com