KOMPAS.com - Kabar kematian aktor sekaligus penyanyi tanah air Agung Hercules sangat menghebohkan publik.
Pria yang identik dengan tubuh kekarnya itu meninggal dunia, karena kanker otak jenis glioblastoma.
Glioblastoma termasuk ke dalam tumor ganas (kanker) stadium 4, di mana sebagian besar sel tumor akan terus bereproduksi dan membelah diri pada waktu tertentu.
Lalu, apakah jenis kanker ini tidak bisa diatasi?
Baca juga: Mengenal Kanker Otak Glioblastoma Penyebab Meninggalnya Agung Hercules
Menurut laporan Medical News, periset telah berhasil menemukan cara untuk mengobati jenis kanker yang agresif dan mematikan ini pada seekor tikus. Pengobatan tersebut dilakukan lewat kombinasi terapi radiasi dan diet ketogenik.
Diet ketogenik merupakan pola makan tinggi lemak dan rendah karbohidrat serta protein agar memaksa tubuh untuk menggunakan lemak daripada gula untuk energi.
Jika pendekatan ini berhasil dalam percobaan pada manusia, peneliti mengatakan diet ini dapat dengan cepat dan mudah menjadi rezim perawatan tumor otak manusia saat ini.
Penelitian ini dipimpin oleh Adrienne C Schecj dari Barrow Neurological Institute di Rumah Sakit dan Pusat Medis St. Joseph di Phoenix, Arizona, AS dan telah diterbitkan dalam jurnal PLoS ONE.
Riset ini dianggap sebagai studi pertama dari jenisnya untuk melihat efek dari diet ketogenik dengan radiasi.
Baca juga: Pengobatan Kanker Otak, Operasi hingga Kemoterapi
Mengenal diet keto
Diet ketogenik adalah diet yang menerapkan pola makan rendah protein dan karbohidrat namun tinggi lemak, dan telah digunakan sejak 1920-an untuk mengobati epilepsi. Diet ini menuntut tubuh untuk berada dalam keadaan ketosis.
Keadaan ini terjadi ketika tubuh tidak mempunyai cukup karbohidrat dari makanan untuk memberi energi pada sel-sel. Sehingga, untuk mengatasi kekurangan ini tubuh menggunakan lemak untuk menyediakan energi.
Apabila konsumsi lemak normal sekitar 20 hingga 30%, diet keto menganjurkan asupan lemak mencapai 60 hingga 70 persen.
Biasanya tubuh mengubah karbohidrat (dari makanan seperti gula, roti, pasta) menjadi glukosa untuk digunakan sebagai energi.
Dalam diet ketogenik, karena pembatasan asupan karbohidrat, tubuh tidak dapat menggunakan glukosa dan dipaksa untuk menggunakan lemak sebagai sumber energinya.
Baca juga: 8 Efek Samping yang Mungkin Dirasakan Ketika Menjalani Diet Keto