Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/08/2019, 14:05 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Diet keto untuk pasien kanker

Sel kanker sangat membutuhkan glukosa sebagai bahan utamanya untuk berkembang dan menyebar.

Dengan diet keto, kadar glukosa dalam darah turun dan otomatis menyebabkan sel-sel kanker akan melemah.

Pada tahun 1995, diet ketogenik pernah diberikan pada dua anak dengan astrositoma atau jenis tumor glioma paling umum yang terbentuk dari astrosit.

Hasilnya, terdapat penurunan asupan glukosa oleh sel tumor pada kedua anak tersebut dan satu anak sembuh setelah 12 bulan dan bertahan hidup sampai umur 10 tahun.

Baca juga: Cerita Kourtney Kardashian Lakukan Diet Keto untuk Detoks Logam

Ini menunjukan diet keto bisa menurunkan volume tumor dan berpotensi meningkatkan angka harapan hidup pada pasien kanker.

Ahli biologi sel dan dokter spesialis kanker, Dr. David Jockers, mengatakan diet keto membantu melemahkan sel-sel kanker.

Oleh karena itu, sel kanker jadi lebih mudah diatasi dengan terapi-terapi konvensional atau kombinasi terapi lainnya.

Pola diet ini menerapkan fokus utama pada konsumsi lemak sehat yang lebih banyak. Diet ini juga menyarankan kita untuk mengonsumsi sayuran rendah karbohidrat seperti kembang kol, kubis, seledri, sawi, bayam, asparagus, brokoli, dan kubis.

Sumber protein untuk diet keto umumnya berasal dari daging, ayam olahan, ikan dan makanan laut, dan susu fermentasi.

Diet keto menerapkan konsumsi yang terdiri dari 75 persen lemak, 20 persen protein, dan lima persen karbohidrat.

Jadi, sehari-hari kita tak lagi mengonsumsi nasi sebagai makanan utama. Kita bisa tetap mengonsumsi nasi asalkan hanya berkisar 10 hingga 20 gram.

Namun, bagi para pasien kanker sebaiknya berkosultasi dengan dokter sebelum menerapkan pola diet ini.

Baca juga: Waspadai, Risiko Kesehatan Hati dari Diet Keto

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com