Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Jantung di Usia Muda, Kate Turunkan Bobot 48 Kg dalam 2 Tahun

Kompas.com - 02/08/2019, 16:17 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber POP SUGAR

KOMPAS.com - Usia Kate Adams baru 27 tahun ketika dia mengalami dua kali serangan iskemik sesaat alias transient ischemic attack (TIA) yang juga dikenal sebagai mini stroke.

TIA adalah saat darah berhenti mengalir ke otak dalam waktu singkat, yang juga menjadi penanda awal serangan stroke.

Tidak sampai dia berusia 36 tahun, baru saja melahirkan anak keempatnya, Kate mengalami serangan jantung koroner spontan (SCAD).

Kondisi itu disebabkan fibromuskuler dysplasia (FMD), suatu kondisi yang mempengaruhi struktur dinding arteri, dan telah lama diidapnya.

Dokter Kate dari Vanderbilt, ahli jantung Esther S.H. Kim menjelaskan, SCAD terjadi baik ketika lapisan terdalam dari dinding arteri terlepas, atau ada pendarahan di antara dinding dan lapisan.

Baca juga: Latihan Kekuatan Bantu Usir Lemak Penyebab Penyakit Jantung

Keadaannya seperti memar di dinding arteri, yang menyebabkan arteri menutup dan gumpalan terbentuk.

Serangan SCAD berbeda dari serangan jantung lainnya karena serangan itu tidak dipicu oleh plak bawaan.

Pasien serangan jantung SCAD juga -biasanya, tidak memiliki faktor risiko jantung tradisional seperti hipertensi.

Nah, kondisi Kate secara khusus disebabkan oleh FMD -yang 90 persen memang dialami wanita- kata Dr. Kim.

Namun Kim juga menyebut, hubungan antara wanita dan serangan jantung koroner spontan seperti yang dialami Kate, masih memerlukan penelitian lanjutan. 

Berat badan

Sepanjang hidupnya, Kate pernah memiliki bobot terberat hingga 131 kilogram.

Walhasil, ada saat di mana dia harus menghabiskan waktu selama tiga bulan untuk menjalani rehabilitasi jantung sebanyak tiga kali seminggu.

Dan, sebelum memulai usaha penurunan berat badan, dia tidak benar-benar melakukan aktivitas fisik atau pun menjalani pengaturan pola makan. 

Hingga pada satu titik Kate sadar, harus ada yang berubah dalam hidupnya.

"Tiba-tiba saya menyadari, hampir seluruh waktu dalam hidup saya lewati untuk bekerja dan kemudian pulang untuk tidur."

Baca juga: Wanita Penderita Diabetes Rentan Gagal jantung

"Saya pun hanya menjadi sakit dan lelah. Bukan kehidupan seperti ini yang saya inginkan," kata perempuan yang kini berusia 38 tahun itu.

"Saya ingin menjadi lebih sehat, hidup dalam versi yang bahagia, untuk saya dan juga keluarga."

"Pikiran itulah yang kemudian menggugah saya untuk menjalani hidup yang berubah," kata wanita asal Kentucky, Amerika Serikat ini.

Kate lalu berhasil mengurangi berat badannya hingga 18 kilogram pada upayanya pertama kali, dengan melakukan diet nabati sejak November 2017 hingga Februari 2018. Ya, hanya empat bulan.

Kesuksesan terus berlanjut ketika dia mulai melakukan diet dengan makanan sehat khusus pada akhir April 2018.

Baca juga: Demi Kesehatan Jantung, Batasi Konsumsi Telur

Sejak saat itu, dengan asupan nutrisi yang baik, yang dikombinasikan dengan jadwal olahraga yang rutin, Kate lalu memangkas beratnya hingga 30 kilogram lagi.

Artinya, dia sudah menurunkan berat badan hingga 48 kilogram dalam waktu kurang dari dua tahun.

Kini, Kate merasa lebih bugar dan memiliki lebih banyak energi. Dia merasa lebih sehat, dan berharap bisa membantu wanita lain yang pernah mengalami serangan jantung SCAD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber POP SUGAR
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com