KOMPAS.com - Vagina dikenal memiliki aroma yang khas.
Meski tidak konstan, perubahan aroma pada vagina cenderung tipis akibat fluktuasi kadar pH.
Kendati demikian, ada aroma-aroma tertentu dari vagina yang bisa menandakan kondisi khusus, atau pun keadaan kesehatan tubuh.
Baca juga: Mengapa Vagina Terasa Nyeri Setelah Berhubungan Seks?
Jika sudah demikian, maka menjadi penting untuk kaum perempuan mencermati aroma yang ada demi memantau kondisi mereka.
Penyebab utama perubahan aroma pada vagina adalah perubahan tingkat pH di sekitar area genital.
Baca juga: Adakah Bentuk Vagina yang Ideal?
Perubahan pH pun merupakan gejala normal yang bisa dipengaruhi oleh sejumlah hal.
Misalnya, perubahan dalam fase siklus menstruasi, hingga perubahan kebiasaan dalam membersihkannya.
Hal pertama yang harus dipahami adalah, bau pada vagina adalah hal yang wajar.
Sebab, organ vital ini tak mungkin akan berbau seperti bunga.
Pasalnya, ada miliaran bakteri di sekitar area genital, yang justru bertugas membantu vagina berfungsi dengan baik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.