Biasanya, penggunaan antibiotik cukup untuk mengobati infeksi semacam ini.
Jika aroma vagina menyengat mirip dengan semburan khas berbau menyengat dari binatang sigung, sebenarnya bukan tanda masalah serius.
Vagina mengeluarkan bau semacam ini mungkin karena keringat dan stres emosional.
Ini karena keringat keluar melalui kelenjar apokrin yang ada di ketiak dan pangkal paha, kerap bereaksi saat merespons tekanan emosional.
Jika stres atau kecemasan sedang hinggap, kelenjar apokrin bahkan dapat menghasilkan cairan seperti susu, yang berbau tajam.
Ini karena bakteri vagina pada vulva bergerak dengan cairan yang sebelumnya tidak berbau untuk membuatnya menjadi beraroma menyengat.
Baca juga: 5 Perilaku Seks yang Membahayakan Vagina
Bau busuk mungkin bukan menandakan masalah pada vagina, tapi ada sesuatu di dalamnya.
Jika bau yang busuk muncul seperti organisme mati, mungkin itu adalah tampon yang tertinggal di dalam liang vagina.
Ketika aliran menstruasi sudah mereda, sangat mungkin mereka yang menggunakan pembalut model ini lupa menariknya keluar.
Keteledoran ini dapat menyebabkan kondisi langka yang disebut Toxic Shock Syndrome (TTS).
Gejala-gejala TTS lainnya termasuk pusing, mual atau diare bersama dengan bau busuk yang kuat muncul dari vagina.
Tampon yang terlupakan menyebabkan penumpukan bakteri, yang mengeluarkan bau busuk.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.