Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manado Jadi Saksi Pemecahan 3 Rekor Dunia Selam Guinness World Records

Kompas.com - 03/08/2019, 21:20 WIB
Nabilla Tashandra,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Organisasi Wanita Selam Indonesia (WASI) memecahkan rekor dunia selam Guinness World Records Official Attempt untuk tiga kategori sekaligus.

Tiga kategori tersebut antara lain rekor Rangkaian Penyelam Terpanjang di Bawah Air, yang telah dipecahkan Kamis (1/8/2019) kemarin, serta rekor Penyelaman Massal Terbanyak dan Pembentangan Bendera Terbesar di Bawah Air yang dipecahkan hari ini, Sabtu (3/8/2019).

Rekor Penyelaman Massal Terbanyak diikuti oleh 3,131 penyelam laki-laki dan perempuan yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia serta luar Indonesia seperti Malaysia, Australia, Amerika, dan Mesir.

Rekor ini memecahkan rekor sebelumnya yang pernah dipecahkan oleh Indonesia di Pantai Malalayang, Manado tahun 2009 dengan jumlah penyelam sebanyak 2,465 penyelam.

Baca juga: Cerita Peselam Termuda Ikut Pemecahan Rekor Dunia

Sementara rekor Pembentangan Bendera Terbesar di Bawah Air yang telah dipecahkan, mampu mengalahkan rekor sebelumnya yang dilakukan Australia pada 2017 dengan ukuran bendera 166,62 m2.

"Untuk rekor Pembentangan Bendera Terbesar di Bawah Air dulunya dipegang Australia dengan 166,62 m2, bendera Indonesia mencapai 1.014 m2."

Demikian disampaikan oleh Guinness World Records Adjudicator, Solvej Malouf, di area pemecahan rekor di Pantai Manado, Kawasan Megamas, Manado, Sulawesi Utara, Sabtu.

Ketua WASI, Ibu Tri Tito Karnavian, mengatakan pencapaian tersebut merupakan pengalaman yang luar biasa dan menjadu puncak kerja keras panitia selama satu tahun terakhir.

Pemecahan tiga rekor selam dunia yang jatuh di Bulan Agustus ini diharapkan menjadi kado terindah untuk Ulang Tahun ke-74 Indonesia.

"Ini bulan Agustus, bulan kemerdekaan Republik Indonesia. Semoga ini jadi hadiah paling indah dalam hidup kita yang kita persembahkan untuk negeri yang kita cintai," kata Tri Tito.

Baca juga: Omega Cetak Rekor Sebagai Arloji Diving dengan Penyelaman Terdalam

Suasana pemecahan rekor dunia selam Guinness World Records di Pantai Manado, Kawasan Megamas, Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (3/8/2019).KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Suasana pemecahan rekor dunia selam Guinness World Records di Pantai Manado, Kawasan Megamas, Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (3/8/2019).
Manado jadi saksi

Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian menjadi salah satu penyelam yang berpartisipasi dalam pemecahan rekor tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Tito mengungkapkan alasan dipilihnya Manado menjadi lokasi pemecahan rekor selam dunia.

Menurutnya, setelah melalui diskusi panjang, Manado dipilih karena dinilai belum ada tempat selain Manado yang dianggap paling ideal untuk menjadi lokasi pemecahan rekor selam

Salah satu syaratnya adalah akses transportasi yang terjangkau.

"Manado banyak penerbangan di sini dari Jakarta, Bali, dan lainnya. Bahkan dari luar negeri," kata mantan Kapolda Metro Jaya itu.

Baca juga: Tiga Pelari Perempuan Ini Pecahkan Rekor Catatan Waktu di Rinjani 100

Syarat lainnya dianggap memenuhi adalah ketersediaan fasilitas akomodasi yang memadai, tidak jauh dijangkau dari kota, masyarakatnya ramah dengan pendatang, serta memiliki kondisi laut yang baik.

"Harus jernih kualitas air dan jarak jangkau pandangnya bagus, sehingga pada waktu kamera mengambil gambar airnya jernih, akan kelihatan," ujarnya.

Tito menambahkan, pemecahan rekor dunia bukan sekadar untuk gaya-gayaan, melainkan sekaligus mempromosikan keindahan laut Indonesia pada dunia agar Indonesia menjadi salah satu tujuan wisata laut utama.

"Karena kita negara kepulauan terbesar di dunia, ada 17 ribu pulau, 65 persen wilayah kita adalah laut. Kita berharap bisa menjadi tujuan wisata dunia dan menghasilkan income bagi negara," kata mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) itu.

Baca juga: Pecahkan Rekor Waktu Tercepat, Pelari Austria Juarai 36K Rinjani 100

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com