Zat tersebut telah terbukti bisa menyebabkan kerusakan pada paru-paru. Selain itu, zat lain seperti benzene juga disebutkan muncul dari rokok elektronik. Benzene adalah zat beracun yang juga terdapat pada asap kendaraan dan logam berat.
5. Meningkatkan risiko penyalahgunaan alkohol
Penggunaan rokok elektrik pada anak muda, erat kaitannya dengan penggunaan produk yang mengandung tembakau seperti rokok tradisional. Selain itu, anak muda yang menggunakan rokok elektrik, juga disebutkan memiliki kaitan erat dengan penyalahgunaan alkohol.
6. Justru meningkatkan keinginan merokok
Sering digadang-gadang sebagai cara sehat untuk berhenti merokok, rokok elektrik justru akan meningkatkan keinginan merokok tembakau.
Pengguna rokok elektrik yang sebelumnya belum terbiasa mengisap rokok tradisional, justru akan memiliki keinginan lebih tinggi untuk mencobanya.
7. Berbahaya bagi ibu hamil
Bahaya rokok elektrik juga berlaku untuk ibu hamil, yang menggunakan nikotin dalam bentuk apapun. Nikotin berisiko memicu terjadinya kelahiran prematur dan berat badan bayi rendah saat lahir.
8. Menimbulkan sakit mata
Penggunaan rokok elektrik bisa menyebabkan timbulnya zat volatile organic compound (VOC). Pada kadar tertentu, VOC dapat mengakibatkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan.
Selain itu, zat ini juga bisa memicu timbulnya sakit kepala, mual, hingga kerusakan ginjal, hati, dan sistem saraf.
9. Berisiko menimbulkan kanker
Jika cairan yang ada di dalam rokok elektrik dibiarkan terlalu panas, maka suatu zat berbahaya yang disebut formaldehyde, dapat terbentuk. Zat tersebut dipercaya bisa memicu timbulnya kanker di tubuh.
10. Bisa meledak
Sudah ada beberapa laporan mengenai rokok elektrik yang meledak saat digunakan, hingga mengakibatkan cedera serius. Hal ini disebabkan oleh kerusakan yang ada pada baterai rokok, atau penggunaan baterai yang kurang benar.
Cara menghentikan penggunaan rokok elektrik
Bagi yang ingin menghentikan kebiasaan menggunakan rokok elektrik untuk menghindari bahayanya, beberapa langkah di bawah ini bisa dilakukan.
Semakin cepat kebiasaan ini dihentikan, maka risiko terkena bahaya rokok elektrik pun akan semakin berkurang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.