Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tetap Berbahaya, Ini Dampak Rokok Elektrik untuk Kesehatan

Kompas.com - 05/08/2019, 18:18 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Penggunaan rokok elektrik masih populer saat ini. Banyak klaim yang menyebutkan bahwa karena tidak menggunakan tembakau, rokok ini lebih sehat dibandingkan dengan rokok tradisional. Padahal, bahaya rokok elektrik tetap harus diwaspadai.

Rokok elektrik memang mengandung lebih sedikit zat beracun daripada rokok tradisional. Rokok tradisional, mengandung sekitar 7.000 lebih zat kimia, yang sebagian besarnya beracun.

Namun, bukan berarti berbagai kandungan kimia yang ada di dalam rokok elektrik tidak menimbulkan bahaya untuk kesehatan. Sehingga, tidak benar jika rokok elektrik disebut lebih sehat dibandingkan dengan rokok tradisional.

Bahaya rokok elektrik untuk kesehatan

Kandungan kimia pada rokok elektrik tetap dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Berikut ini bahaya rokok elektrik yang tidak bisa kita abaikan.

1. Membuat kecanduan

Sama seperti rokok tradisional, rokok elektrik juga mengandung nikotin, yang bisa membuat penggunanya kecanduan. Nikotin akan membuat kita memiliki keinginan berlebih untuk merokok, dan mengalami gejala tertentu saat keinginan tersebut tidak terpenuhi.

2. Meningkatkan tekanan darah

Tidak hanya membuat kecanduan, nikotin juga merupakan zat beracun yang bisa meningkatkan tekanan darah, dan memicu keluarnya hormon adrenalin. Kedua hal tersebut dapat menyebabkan jantung berdetak lebih cepat, sehingga risiko serangan jantung juga semakin meningkat.

3. Menimbulkan gangguan pada otak

Pada anak muda yang menggunakan rokok elektrik, dampaknya bahkan bisa terasa hingga ke otak. Pada usia remaja, bagian otak yang berfungsi untuk mengatur pembuatan keputusan dan mengontrol impuls, belum terbentuk sempurna.

Hal ini membuat mereka akan lebih gegabah dalam mengambil risiko yang bisa membahayakan kesehatan, seperti mengonsumsi nikotin dan obat-obatan terlarang.

Anak muda yang terpapar nikotin, juga berisiko lebih tinggi mengalami kecanduan, gangguan suasana hati, dan gangguan belajar.

4. Menimbulkan penyakit paru-paru

Tidak hanya dari nikotin, bahaya rokok elektrik juga akan muncul dari sisa-sisa zat berbahaya, yang berterbangan di udara.

Zat tersebut bisa membahayakan paru-paru apabila terhirup. Salah satu zat yang dilaporkan muncul sebagai sisa dari rokok elektrik adalah diacetyl.

Zat tersebut telah terbukti bisa menyebabkan kerusakan pada paru-paru. Selain itu, zat lain seperti benzene juga disebutkan muncul dari rokok elektronik. Benzene adalah zat beracun yang juga terdapat pada asap kendaraan dan logam berat.

5. Meningkatkan risiko penyalahgunaan alkohol

Penggunaan rokok elektrik pada anak muda, erat kaitannya dengan penggunaan produk yang mengandung tembakau seperti rokok tradisional. Selain itu, anak muda yang menggunakan rokok elektrik, juga disebutkan memiliki kaitan erat dengan penyalahgunaan alkohol.

6. Justru meningkatkan keinginan merokok

Sering digadang-gadang sebagai cara sehat untuk berhenti merokok, rokok elektrik justru akan meningkatkan keinginan merokok tembakau.

Pengguna rokok elektrik yang sebelumnya belum terbiasa mengisap rokok tradisional, justru akan memiliki keinginan lebih tinggi untuk mencobanya.

7. Berbahaya bagi ibu hamil

Bahaya rokok elektrik juga berlaku untuk ibu hamil, yang menggunakan nikotin dalam bentuk apapun. Nikotin berisiko memicu terjadinya kelahiran prematur dan berat badan bayi rendah saat lahir.

8. Menimbulkan sakit mata

Penggunaan rokok elektrik bisa menyebabkan timbulnya zat volatile organic compound (VOC). Pada kadar tertentu, VOC dapat mengakibatkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan.

Selain itu, zat ini juga bisa memicu timbulnya sakit kepala, mual, hingga kerusakan ginjal, hati, dan sistem saraf.

9. Berisiko menimbulkan kanker

Jika cairan yang ada di dalam rokok elektrik dibiarkan terlalu panas, maka suatu zat berbahaya yang disebut formaldehyde, dapat terbentuk. Zat tersebut dipercaya bisa memicu timbulnya kanker di tubuh.

10. Bisa meledak

Sudah ada beberapa laporan mengenai rokok elektrik yang meledak saat digunakan, hingga mengakibatkan cedera serius. Hal ini disebabkan oleh kerusakan yang ada pada baterai rokok, atau penggunaan baterai yang kurang benar.

Cara menghentikan penggunaan rokok elektrik

Bagi yang ingin menghentikan kebiasaan menggunakan rokok elektrik untuk menghindari bahayanya, beberapa langkah di bawah ini bisa dilakukan.

  • Tuliskan alasan untuk menghentikan kebiasaan menggunakan rokok elektrik, di atas kertas atau notes pada smartphone sebagai pengingat.
  • Pilih hari untuk mulai berhenti menggunakan rokok elektrik. Beritahukan juga tanggal ini pada keluarga atau teman terdekat, agar mereka dapat membantu mengingatkan.
  • Singkirkan semua perlengkapan rokok elektrik yang dimiliki.
  • Siapkan diri untuk menghadapi gejala dapat yang muncul saat berhenti menggunakan nikotin, seperti sakit kepala, lelah, mudah lapar, dan sulit tidur. Gejala hanya akan muncul di awal, dan lama-kelamaan akan hilang dengan sendirinya.

Semakin cepat kebiasaan ini dihentikan, maka risiko terkena bahaya rokok elektrik pun akan semakin berkurang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com