Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Latihan Beban Mampu Mendongkrak Fungsi Otak?

Kompas.com - 06/08/2019, 12:56 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Latihan beban ternyata bermanfaat bagi kesehatan otak. Setidaknya, hal itulah yang terjadi pada tikus.

Ketika tikus mengangkat beban, mereka mendapatkan kekuatan dan juga mengubah lingkungan seluler di dalam otak.

Kondisi itu lantas meningkatkan kemampuan mereka untuk berpikir. Demikian kesimpulan dalam sebuah penelitian yang menggunakan hewan pengerat sebagai obyek riset.

Penelitian ini mengungkap, latihan beban --yang dilakukan pada hewan pengerat dengan tangga dan bobot kecil yang ditempel, dapat mengurangi, atau bahkan membalikkan aspek kehilangan ingatan yang berkaitan dengan usia.

Disebutkan, temuan ini berpotensi memiliki implikasi kesehatan otak yang sama bagi manusia.

Baca juga: Berapa Lama Waktu Diperlukan untuk Bentuk Otot Perut?

Bukan hal yang langka, ketika usia bertambah keterampilan otak pun mulai mengalami degradasi.

Kesulitan mengingat nama, tempat menyimpan benda, bahkan di mana lokasi rumah, kerap terjadi.

Tetapi banyak penelitian sebelumnya, menunjukkan, latihan aerobik yang teratur, seperti berjalan atau jogging, dapat menopang daya ingat dan kognisi.

Nah, dalam serangkaian penelitian yang biasanya melibatkan hewan maupun orang secara langsung, terungkap, latihan aerobik bisa meningkatkan jumlah neuron baru yang dibuat di pusat memori otak.

Kondisi produktivitas neuron itu pun mampu mengurangi peradangan. Padahal, peradangan di otak dapat berkontribusi pada perkembangan demensia, dan kondisi neuro degeneratif lainnya.

Namun, masih sedikit yang mengungkap bagaimana latihan beban mampu memengaruhi otak.

Beberapa penelitian dengan orang yang lebih tua mengaitkan latihan beban dengan peningkatan kognisi, tetapi penelitiannya kecil dan hubungannya lemah.

Sementara para peneliti tahu, angkat beban membangun otot, dan pada tingkat molekuler akan memengaruhi sel dan fungsi otak.

Penelitian terbaru yang diterbitkan bulan ini di Journal of Applied Physiology, Mr Taylor Kelty, seorang kandidat Ph.D. di University of Missouri, Columbia, AS, mempertimbangkan penggunaan tikus dan tangga.

Dia dan rekan-rekannya tahu bahwa untuk mempelajari perubahan otak yang terkait dengan pelatihan beban, mereka perlu mendorong hewan untuk mengangkat beban.

Baca juga: Cegah Otot Kendur di Usia Tua dengan Cara Ini

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com