Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/08/2019, 16:23 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pensiun dini lalu menikmati hidup dengan nyaman jadi impian banyak pekerja yang merasa lelah dengan rutinitas hariannya.

Sayangnya, tak semua orang berani mewujudkannya karena tak pede dengan kondisi finansialnya saat pensiun nanti.

Sebenarnya hal itu wajar saja karena pensiun dini adalah keputusan besar yang tidak bisa diambil dalam waktu semalam. Jangan hanya karena merasa tabungan sudah cukup banyak lalu kita memutuskan untuk pensiun.

“Terlalu banyak orang yang terburu-buru, hanya karena mereka bosan,” kata perencana keuangan Derek Hagen.

Baca juga: Bukan Cuma Irit Pengeluaran, Ini Kunci Mandiri saat Pensiun Dini

Spesialis pensiunan dari Connecticut Roger Cowen mengatakan, pensiun terlalu dini dapat menyebabkan penyesalan, baik secara finansial maupun pribadi.

Ada banyak hal yang harus kita pertimbangkan saat memutuskan pensiun dini, beberapa di antaranya adalah tersedianya asuransi kesehatan, risiko finansial dan tingginya biaya inflasi.

"Pensiunan kadang-kadang tak siap kehilangan koneksi sosial," ucap Cowen.

Nah, agar kita bisa pensiun dini tanpa khawatir kondisi finansial goyah, berikut tips dari para ahli:

1. Lakukan investasi

Hal pertama yang harus kita lakukan sebelum memutuskan pensiun dini adalah mempelajari segala hal tentang investasi. Setelah itu, kita harus menyesuaikan cara berpikir kita mengenai pengelolaan uang.

"Jangan menganggapnya sebagai menabung, tetapi sebagai investasi," ucap Robert Johnson, Presiden dan CEO American College of Financial Services.

Menurut Johnson, banyak orang lebih memilih menabung karena risikonya besar. Padahal, untuk membangun kekayaan kita perlu melakukan investasi di pasar saham.

Meski ada banyak risiko saat melakukan investasi di pasar saham, tapi kita akan tetap menuai hasil jika portofolio kita tetap terdiversifikasi.

Peter j. D Arrudam Presiden Asosiasi Internasional konsultan keuangan terdaftar mengatakan, belajar bagaimana pensiun dini adalah belajar bagaimana mencapai keseimbangan.

Menurutnya, kita tetap harus menabung dan melakukan investasi.

"Anda tidak harus memilih antara menabung dan berinvestasi. Kamu harus melakukan keduanya," ucapnya.

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

 

Baca juga: Investasi Saham vs Reksa Dana, Berikut 5 Perbedaan Utamanya

2. Biarkan uang bekerja

Berinvestasi di pasar saham adalah salah satu cara agar uang kita semakin bertambah tanpa harus bersusah payah.

Kita bisa berinvestasi untuk bisnis kita sendiri yang nantinya akan berfungsi sebagai pendapatan jangka panjang atau kelak dijual demi keuntungan di masa mendatang.

Sophia Bland pendiri perusahaan jasa profesional yang menyediakan pelatihan wawancara mengatakan, berinvestasi dalam bisnis akan mendatangkan laba yang menguntungkan kita.

"Saya menginvestasikan banyak modal ke perusahaan dan saya juga berhak atas sebagian laba yang sehat," ucap Bland.

Brad Kingsley pensiun di usia 40 tahunan setelah menjual bisnis yang ia mulai saat berusia 20 tahunan dengan laba tujuh digit.

3. Berhemat

Entah kita memiliki gaji besar atau kecil, belajarlah hidup hemat agar bisa pensiun dini dengan bahagia.

Perencana keuangan bersertifikat, Ilene Davis, mengatakan, kita harus segera hidup hemat sejak mendapatkan gaji pertama.

Meskipun dia belum pensiun, dia memiliki sumber penghasilan untuk pensiun yang telah ia bangun selama bertahun-tahun.

"Aku membuat sebagian besar makananku sendiri meski bisa saja aku membeli makanan yang kusuka setiap hari," katanya.

Meski tak harus hidup hemat, Davis sadar ia bisa memiliki 40 jam esktra per minggu untuk membelanjakan uangnya saat dia pensiun nanti.

Baca juga: 4 Tips Hemat Meski Gaji Dua Digit

4. Lunasi utang

Brad Kingsley punya cara lain untuk pensiun dini dengan bahagia, yaitu dengan melunasi utang. Ia berusaha mempercepat pelunasan KPR agar bebas utang.

"Sebagai bagian dari rencana pensiun dini kami, kami memutuskan berhemat dan menggunakan ekuitas untuk membeli rumah yang jauh lebih kecil yang bisa kami tutupi dengan uang tunai,” ucapnya.

Michael Cirelli, penasihat keuangan di Illinois juga sependapat dengan cara ini. Menurutnya, utang konsumtif sama seperti wabah yang harus kita hindari.

5. Bijaksana

Merencanakan pensiun dini bukanlah hal yang mudah. Perencana keuangan Lawrence Solomon mengatakan, satu hal yang dapat kita lakukan untuk diri sendiri adalah menyewa penasihat keuangan untuk membantu mengarahkan kita ke arah yang benar.

“Bekerjalah dengan penasihat keuangan untuk menguji kemampuan kita dalam menghadapi serangkaian kondisi keuangan dan berbagai asumsi risiko untuk mencari tahu apakah Anda mampu pensiun dini," ucapnya.

Sebelum memutuskan pensiun dini, Solomon juga menyarankan agar kita untuk memikirkan apakah kita benar-benar mampu menghadapi kehidupan pasca pensiun, berapa banyak lagi yang perlu kita hemat, dan berapa banyak yang dapat kita habiskan saat pensiun.

Baca juga: 7 Sahabat Ini Beli Rumah untuk Pensiun Bersama

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com