Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/08/2019, 12:55 WIB
Nabilla Tashandra,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Mirror

KOMPAS.com - Ketika sedang hamil, seorang ibu tentunya harus menjaga betul kandungannya. Tak hanya dari asupan makanan dan minuman, tapi juga aktivitas fisik.

Namun, seberapa harus berhati-hati?

Kehamilan umumnya terjadi selama sembilan bulan. Itu adalah waktu yang cukup lama jika harus berhenti dari aktivitas tertentu. Apalagi, jika kamu merupakan perempuan yang sibuk dan punya gaya hidup aktif.

Pencinta fitness juga seringkali ingin tahu cara olahraga teraman ketika hamil, termasuk ketika melakukan kardio. Amankah kardio untuk ibu hamil? Seperti lari, bersepeda, mendayung, dan aktivitas kardio lainnya.

Jawabannya adalah, ya.

Jika kehamilanmu normal dan dokter memperbolehkannya, maka latihan kardio saat hamil boleh dilakukan.

Baca juga: Belajar dari Meghan Markle, Pahami Manfaat Yoga Saat Hamil

"Pastikan selalu peka terhadap apa yang diri kita rasakan sebelum dan selama latihan. Jaga tubuh tetap terhidrasi dan istirahat secara berkala," kata professional fitness dan pendiri Mamawell, Roise Stockley.

Selain itu, Stockley juga menyarankan agar ibu hamil meminta saran pada dokter tentang apa saja yang perlu dihindari.

Latihan kardiovaskular sendiri mampu meningkatkan denyut jantung sehingga berkontribusi terhadap kesehatan tubuh secara umum, membuat tidur lebih nyenyak, mengurangi kemungkinan diabetes kehamilan, mengurangi sembelit, serta membantu mengatasi sakit punggung dan kaki.

Menurut National Health Service (NHS), olahraga tidak berbahaya bagi janin. Ada beberapa bukti bahwa perempuan aktif justru jauh dari masalah kehamilan dan persalinan.

NHS merekomendasikan mulai dari olaheaga ringan dan naikkan durasinya perlahan, sedikitnya empat kali 30 menit dalam seminggu.

Baca juga: Olahraga Kardio dan 10 Manfaat Ajaibnya Bagi Tubuh

Sementara itu menurut The Mayo Clinic, ketika hamil seseorang tidak perlu fokus pada denyut jantung ketika berolahraga.

Sebab ketika olahraga, denyut jantung istirahat (RHR) cenderung meningkat. Oleh karena itu denyut jantung orang hamil ketika berolahraga cenderung lebih tinggi daripada orang pada umumnya.

"Jadi, monitor denyut jantung mesin kardio tidak memberikan pembacaan yang akurat terkait intensitas latihan."

Jadi, bagaimana kita tahu bahwa itu adalah intensitas yang tepat?

Halaman:
Sumber Mirror
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com