Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/08/2019, 17:35 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selain berdampak pada kesehatan pernafasan, polusi udara ternyata juga berdampak pada kesuburan.

Professor Simon Fishel, pendiri dan presiden CARE Fertility menyebutkan, sebuah studi terbaru menemukan bahwa polusi udara bisa secara langsung berdampak pada kesuburan wanita.

Studi dari University of Modena di Italia itu mengamati pengukuran terhadap 1.318 wanita.

Kesimpulan studi menyebutkan, polusi udara menurunkan aktivitas indung telur wanita, namun tidak secara spesifik meneliti dampak polusi udara terhadap kesuburan.

Meski begitu, peneliti studi menemukan level hormon anti-mullerian atau AMH pada wanita yang tinggal di daerah berpolusi cenderung lebih rendah.

AMH bisa memberikan indikasi cadangan indung telur wanita karena hormon ini dilepaskan oleh sel-sel di ovarium.

Para ilmuwan juga menemukan bahwa kadar AMH turun secara alami seiring bertambahnya usia untuk wanita di atas 25 tahun. Seiring usia, tingkat kesuburan wanita memang menurun.

Substansi racun bisa merusak ritme tersebut atau merusak mekanisme kontrol pada sel dengan cara merusak gen sebenarnya atau keseluruhan fungsi sel.

Beberapa studi sudah menunjukkan bahwa polutan bisa menyebabkan pengurangan sel telur, perkembangan telur, jumlah dan kualitas telur yang diambil, lapisan rahim, serta pembuahan telur dan kualitas embrio.

Hal ini tentu menjadi kabar buruk bagi wanita di usia subur yang sedang ingin segera memiliki momongan.

Baca juga: Mengenal Gangguan Kesuburan yang Ditandai Haid Tak Teratur

Agar polusi tak mengganggu kesuburan

Peran pemerintah sangat besar untuk mengatasi masalah kualitas udara, misalnya memberlakukan aturan atau memberi subsidi mobil listrik sebagai pengganti mobil tenaga bahan bakar.

Fishel juga merekomendasikan setiap individu untuk lebih peduli terhadap racun-racun di lingkungan sekitar dan menyarankan masyarakat untuk mulai mengkonsumsi tanaman organik.

Faktor penting lainnya yang memengaruhi kesuburan tentu saja adalah usia, baik pada pria maupun wanita.

"Namun, ada banyak faktornya. Seperti keseimbangan hormon dan kecenderungan genetik untuk masalah struktural dalam organ reproduksi," katanya.

Fishel mengatakan klinik kesuburan tidak secara spesifik mengukur tingkat polutan dalam sistem organ pasien. Oleh karena itu, jika kamu khawatir dengan kesuburan atau mengalami kesulitan untuk hamil, klinik kesuburan dapat membantu mengukur cadangan ovarium dan jumlah sperma untuk memberikan pasien gambaran yang lebih jelas.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com