Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/08/2019, 20:05 WIB
Nabilla Tashandra,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Daging kambing adalah tipe daging merah yang dihasilkan dari kambing muda. Banyak orang beranggapan, daging kambing tinggi kolesterol.

Padahal, daging kambing tidak selalu jahat. Tidak hanya kaya protein berkualitas, daging kambing juga kaya vitamin dan mineral, termasuk zat besi, seng, dan Vitamin B12.

Oleh karena itu, kambing bisa menjadi komponen pola makan sehat ketika dikonsumsi secara moderat. Beberapa manfaat konsumsi daging kambing, di antaranya:

1. Menjaga otot

Daging adalah salah satu sumber protein yang baik. Sebab, di dalamnya terkandung sembilan asam amino yang dibutuhkan tubuh dan disebut sebagai protein komplet.

Protein berkualitas tinggi sangat penting untuk menjaga massa otot, terutama bagi orang dewasa.

Asupan protein yang tidak memadai dapat mempercepat dan memperburuk pengecilan otot karena usia. Ini meningkatkan risiko sarkopenia, suatu kondisi buruk terkait dengan massa otot yang sangat rendah.

Dengan menerapkan gaya hidup sehat dan olahraga yang cukup, konsumsi daging kambing secara rutin atau sumber protein tinggi lainnya, bisa membantu memelihara massa otot.

Baca juga: Populer sebagai Daging Kurban, Mana yang Lebih Baik Sapi atau Kambing?

2. Meningkatkan performa fisik

Daging kambing juga penting untuk memaksimalkan fungsi otot, karena mengandung asam amino beta-alanin yang dibutuhkan tubuh untuk memproduksi karnosin. Karnosin sendiri merupakan substansi penting untuk fungsi otot.

Beta-alanin ditamukan dalam daging-daging dengan protein tinggi, seperti daging kambing dan sapi.

Karnosin level tinggi dalam otot manusia sering dikaitkan dengan penurunan tingkat kelelahan dan peningkatan performa olahraga.

Pola makan rendah beta-alanin, seperti pola makan vegetarian dan vegan, bisa menurunkan tingkat karnosin dalam otot dari waktu ke waktu.

Di sisi lain, konsumsi suplemen beta-alanin dosis tinggi selama empat hingga 10 minggu terbukti meningkatkan jumlah karnosin dalam otot sebanyak 40 hingga 80 persen.

Meski begitu, konsumsi daging kambing atau makanan tinggi beta-alanin secara rutin cenderung lebih menguntungkan bagi para atlet dan mereka yang ingin mengoptimalisasi performa fisik.

Baca juga: Sambut Idul Adha, Berikut 4 Mitos Seputar Daging Kambing

3. Mencegah anemia

Anemia adalah kondisi yang biasa terjadi, karena rendahnya sel darah merah dan menurunkan jumlah oksigen dalam darah. Gejala utamanya termasuk kelelahan dan kondisi tubuh yang lemah.

Kekurangan zat besi menjadi penyebab utama anemia, namun bisa dengan mudah dicegah dengan mengatur pola makan.

Daging kambing adalah salah satu sumber zat besi terbaik. Tidak hanya mengandung zat besi heme (zat besi dari makanan hewani), tetapi daging kambing juga meningkatkan penyerapan zat besi non-heme (zat besi dari makanan nabati).

Heme-zat besi hanya ditemukan dalam makanan yang berasal dari hewan. Itulah mengapa, orang-orang yang menerapkan pola makan vegetarian dan vegan sering kali kekurangan heme-zat besi.

Hal itu pula yang menjelaskan mengapa vegetarian cenderung berisiko mengalami anemia daripada pemakan daging.

Jadi, menambah daging ke dalam daftar makanan harian bisa menjadi strategi untuk mencegah kekurangan zat besi penyebab anemia.

Baca juga: Benarkah Makan Daging Kambing Bisa Meningkatkan Gairah Seksual Pria?

Sisi negatif

Namun, konsumsi daging kambing memang tak terlepas dari efek negatif. Beberapa studi observasi mengaitkan asupan daging merah tinggi dengan peningkatan risiko kanker dan penyakit jantung.

Karena kontaminan, konsumsi daging kambing olahan atau terlalu matang menjadi perhatian.

Jadi, usahakan mengonsumsi daging kambing tanpa lemak dalam jumlah yang moderat dengan tingkat kematangan sedang untuk opsi yang lebih sehat.

Baca juga: Susu Kambing Bermanfaat, Tapi Kurang Populer...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com