KOMPAS.com - Setelah banyak mengonsumsi daging, biasanya ada keresahan. Bagaimana angka kolesterol ya?
Memang, konsumsi daging berlebihan memang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah yang turut memicu sejumlah penyakit kronis.
Kadar kolesterol yang terlalu tinggi sudah terbukti dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes.
Langkah antisipasi perlu dilakukan setelah banyak mengonsumsi makanan lezat dari olahan daging kurban.
Salah satunya, mengimbanginya dengan mengonsumsi buah-buahan yang dapat membantu menurunkan kolesterol dalam darah.
Baca juga: Tips Menikmati Daging Merah Tanpa Takut Kolesterol Naik
Buah-buahan mengandung serat yang larut air.
Serat yang larut dalam air dapat mengikat asam empedu sehingga bisa menurunkan penyerapan lemak dan kolesterol dalam darah.
Salah satu jenis serat larut yang terbukti dapat menurunkan kolesterol hingga 10 persen adalah pektin.
Buah-buahan juga mengandung senyawa-senyawa kimia yang dapat meningkatkan kadar kolesterol baik atau HDL.
Kolesterol baik atau HDL dapat membantu memperlancar aliran darah dan mencegah terjadinya penyakit jantung.
Berikut delapan buah yang dapat membantu menurunkan kolesterol dalam darah:
Apel, terutama kulitnya, mengandung pektin alias serat larut air yang ampuh menurunkan kolesterol.
Pektin bekerja menyerap kolesterol dan lemak jahat di dalam usus halus untuk dibawa keluar tubuh lewat urine dan feses.
Baca juga: Habis Minum Obat Kolesterol dan Hipertensi, Bolehkah Makan Daging Sepuasnya?
Apel juga mengandung vitamin dan antioksidan polifenol yang membantu mengurangi peradangan.
Serat dalam buah apel juga memberi rasa kenyang lebih lama sehingga membantu kita mengontrol nafsu makan.
Alpukat merupakan sumber lemak tak jenuh tunggal.
Buah alpukat baik untuk kesehatan jantung.
Alpukat juga kaya akan vitamin, mineral, serat, dan senyawa yang menghambat penyerapan kolesterol dalam tubuh.
Penelitian menunjukkan, selain memengaruhi kadar kolestrol, alpukat dapat memberikan rasa kenyang yang lebih tahan lama, bahkan hingga 3-5 jam setelah dikonsumsi.
Alpukat juga bisa menstabilkan kadar gula darah.
Baca juga: Kenali Lemak, Bisa Jadi Cara Antisipasi Kolesterol Tinggi
Selain itu, alpukat kaya akan glutathione, antioksidan yang berperan dalam mencegah kanker dan penyakit jantung.
Pir termasuk buah yang tinggi serat alami.
Satu buah pir ukuran sedang dapat mencukupi 16 persen kebutuhan serat harian.
Jenis serat yang terdapat dalam pir adalah pektin, yang dapat mengikat kolesterol dan mengangkutnya keluar dari tubuh sehingga kadar kolesterol jahat atau LDL dalam tubuh bisa menurun.
Buah berri (seperti strawberry, blueberry, cranberry) kaya akan serat larut air yang dapat mengikat kolesterol yang terserap di usus halus sehingga kadar kolesterol jahat menurun dan tergantikan dengan kolesterol baik atau HDL.
Riset yang dipimpin oleh peneliti bernama Erlund terhadap 72 subyek penelitian yang memiliki faktor risiko penyakit kardiovaskuler telah membuktikannya.
Baca juga: Diet Rendah Lemak, Kunci Awal Hajar Kolesterol
Riset tersebut menunjukkan asupan dua porsi buah berry per hari dapat meningkatkan kadar kolestrol baik atau HDL dan menurunkan tekanan darah sistolik.
Riset yang dipimpin ilmuwan bernama Basu dengan meneliti 16 wanita juga membuktikan mengonsumsi buah berry secara rutin dapat menurunkan kolestrol LDL dalam empat minggu.
Anggur juga kaya akan serat larut air yang dapat mengikat kolestrol yang terserap di usus halus.
Penelitian menunjukkan, anggur memiliki senyawa antioksidan tinggi, terutama anggur merah.
Antioksidan dapat membantu meningkatkan kolestrol HDL dan menurunkan kolestrol jahat LDL serta trigliserida dalam darah.
Pepaya merupakan buah penurun kolesterol HDL yang juga tinggi antioksidan, seperti likopen, vitamin C, dan vitamin E.
Baca juga: Daging Ayam Lebih Aman untuk Kadar Kolesterol?
Kolestrol bisa menempel pada pembuluh darah jika terjadi oksidasi hingga akhirnya berkumpul membentuk plak dan menutupi pembuluh darah.
Vitamin E dan C pada pepaya akan menyatu dengan enzim yang disebut paraxonase yang dapat menghambat terjadinya oksidasi kolesterol di dalam pembuluh darah.
Jambu biji mengandung vitamin dan antioksidan yang bekerja melindungi jantung dari kerusakan akibat radikal bebas.
Kadar kalium dan serat larut air dalam jambu biji juga dapat membantu menurunkan kolesterol dan tekanan darah.
Selain itu, menaikkan kadar kolesterol baik atau HDL yang dapat mencegah berbagai penyakit jantung.
Baca juga: 5 Mitos Soal Kolesterol yang Bikin Salah Paham, Jangan Keliru Lagi
Penelitian yang dilakukan di Malaysia selama 9 minggu menunjukkan asupan buah jambu biji sebanyak 400 gram per hari meningkatkan total kolestrol HDL dalam darah dan kadar antioksidan di dalam tubuh.
Jeruk kaya akan serat larut air yang dapat mengikat kolesterol yang terserap di usus halus.
Buah ini juga mengandung d-limonene, senyawa kimia yang bermanfaat untuk melarutkan kolesterol dan sekaligus membantu menghambat perkembangan kanker payudara dan kanker usus.
Jeruk juga merupakan buah yang tinggi kadar vitamin C, yang membantu mencegah penumpukan kadar kolestrol LDL dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler.
Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari buah-buahan ini, sebaiknya kita mulai mengonsumsinya dengan rutin sebanyak dua hingga tiga porsi sehari.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.