Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/08/2019, 12:30 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Saran untuk rajin berolahraga sering disampaikan pada orang yang mengeluh berat badannya bertambah. Namun, olahraga seperti apa yang paling efektif?

Temuan terbaru dari tim peneliti di China mengidentifikasi lima tipe olahraga yang paling efektif bagi mereka yang ingin mengurangi berat badan.

Menurut studi tersebut, joging secara teratur adalah olahraga terbaik untuk menghindari kenaikan berat badan.

Sementara empat olahraga lain adalah naik gunung, berjalan kaki, beberapa jenis dansa, dan latihan yoga yang panjang.

Kesimpulan itu dihasilkan dari wawancara terahdap 18.424 orang dewasa di China berusia 30-70 tahun tentang rutinitas olahraga mereka. Lalu mereka membandingkan catatan olahraga itu dengan faktor genetiknya.

Mengapa joging dianggap terbaik? Pertama karena olahraga ini menjaga denyut jantung tidak terlalu tinggi dan masih termasuk zona rendah tapi membakar lemak.

"Hal itu berarti tubuh memakai lemak sebagai sumber energi utama untuk menjaga detak jantung tetap pada zona ini," kata dokter terapi fisik Bianca Beldini.

Baca juga: 6 Tips Turunkan Berat Badan dengan Olahraga Lari

Jika kita meningkatkan resistensi atau kecepatan, zona denyut jantung akan lebih tinggi, yang berarti tubuh akan menggunakan gula sebagai sumber energi.

Menurut Beldini, olahraga dalam zona rendah seperti joging bisa membuat kita melakukannya dalam periode yang lama dengan intensitas rendah karena tubuh memakai cadangan lemak.

"Orang dengan obesitas memiliki rasio lemak lebih tinggi dibanding otot, sehingga lebih gampang bagi mereka untuk menggunakannya sebagai sumber energi," kata Beldini.

Berbeda halnya dengan bersepeda. Tubuh kurang "terbeban" karena kita duduk. Sehingga total energi yang dibutuhkan tidak sebanyak joging.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com