Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/08/2019, 21:03 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber menshealth

KOMPAS.com - Ada banyak hal yang dikhawatirkan pria mengenai simbol kejantanan mereka. Ini hal yang wajar, mengingat kebugaran Mr P adalah "Aset" pria.

Menurut Daniel Williams, profesor di departemen urologi dan direktur kedokteran reproduksi pria, banyak pria khawatir tentang volume ejakulasi yang mereka alami.

Menurut National Institute of Health, volume semen normal berkisar antara 1,5 mililiter hingga lima mililiter.

Volume semen atau air mani merupakan jumlah semen yang dihasilkan para pria selama ejakulasi.

Jumlah volume semen yang tak mencapai patokan tersebut tidak selalu menandakan masalah serius.

Baca juga: Gemar Makan Junk Food di Usia Remaja, Pengaruhi Sperma saat Dewasa

Jika jumlah semen hanya 1,5 mililiter atau kurang, saat itulah kita memerlukan bantuan dokter untuk menganalisis adanya masalah kesehatan tertentu.

Satu hal yang harus kita perhatikan, volume semen pria berubah-ubah dan umumnya menurun seiring bertambahnya usia.

Menurut Dr Williams, jumlah volume semen di bawah 1,5 mililiter atau adanya perubahan volume semen yang drastis kemungkinan besar menandakan adanya masalah kesehatan.

Sama seperti fungsi ereksi yang menurun seiring bertambahnya usia, menurut Dr Williams, volume ejakulasi pria yang mengalami hal serupa.

Jadi, jika kita melihat penurunan jumlah volume semen yang bertahap selama lima atau 10 tahun terakhir, bisa jadi hal tersebut karena faktor usia. Hal semacam ini juga bisa terjadi dalam usia berapapun.

"Pada beberapa pria, ini bisa dimulai pada usia 20 tahunan dan 30 tahunan, tetapi kebanyakan pria mungkin tidak melihat perubahan apa pun sampai di kemudian hari," kata Dr Williams.

Baca juga: Kebiasaan Tidur Larut Malam Bisa Merusak Kualitas Sperma

Penyebab menurunnya volume semen

Ada sejumlah kondisi mendasar yang dapat menyebabkan volume semen saat ejakulasi menurun.

Bisa jadi, masalah semacam ini disebabkan oleh hipogonadisme atau hormon testosteron yang rendah.

Semakin rendah hormon testosteron, semakin rendah pula jumlah volume semen saat ejakulasi.
Para pria mungkin juga merasakan gejala tidak spesifik seperti kelelahan, kelemahan, atau kesulitan berkonsentrasi.

Halaman:
Sumber menshealth
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com