Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/08/2019, 07:59 WIB
Nabilla Tashandra,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Model Chrissy Teigen mengakui dirinya melakukan injeksi Botolinum toxin atau botox pada area ketiak untuk mengatasi masalah keringat berlebihnya.

Botox memang bisa dijadikan perawatan untuk mengatasi keringat berlebih di area ketiak, yang dikenal dengan istilah hiperhidrosis.

Beberapa perawatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi hiperhidrosis di antaranya penggunan antiperspirant yang kuat serta menghindari bahan nilon dan serat buatan.

Jika perawatan tersebut tidak mempan, dermatolog mungkin menyarankanmu untuk suntik botox.

Namun, kita perlu pula memahami risiko dari suntik botox pada area ketiak.

Baca juga: Kenali Beda Suntikan Botox dan Filler

Botox sendiri bekerja dengan cara membentengi sekresi bahan kimia yang mengaktifkan kelenjar keringat.

Selama prosedur, dokter akan menginjeksikan sekitar 50 unit botoks di masing-masing ketiak.

Semakin banyak unit yang diinjeksikan, akan semakin lama efek pengeringan yang akan bertahan lama.

Kebanyakan orang membutuhkan hingga 100 unit botox untuk menghentikan keringat pada area ketiak.

Lalu, apa risiko penggunaan botox pada area tersebut? Beberapa di antaranya adalah reaksi alergi, ruam, gatal, sakit kepala, sakit leher atau punggung, kaku otot, sulit menelan, nafas pendek, mual, diare, sakit perut, hilang nafsu makan, hingga lemah otot.

Baca juga: Ingin Suntik Botox dan Filler, Berapa Dana yang Harus Disiapkan?

Reaksi pada area injeksi juga bisa berupa lebam, pendarahan, sakit, kemerahan dan bengkak, hingga gejala seperti flu dan infeksi.

Memang, sangat jarang terjadi efek serius setelah prosedur dilakukan. Namun, bukan berarti efek-efek samping buruk tersebut tidak terjadi dan efek itu tidak selalu terjadi segera setelah injeksi.

Beberapa efek lainnya yang bisa dirasakan antara lain lemah otot di sekujur tubuh, pandangan kabur, sesak napas, hingga kehilangan kontrol pada kandung kemih.

Setelah prosedur dilakukan, dibutuhkan waktu sekitar dua hingga tujuh hari hingga area ketiak benar-benar berhenti berkeringat. Sementara, untuk benar-benar kering dibutuhkan waktu sekitar dua minggu.

Jika kamu melakukan prosedur tersebut kemudian mengalami efek samping setelahnya, jangan khawatir karena efek samping tersebut hanya sementara. Artinya kamu harus menambah injeksinya.

Untuk area ketiak, kondisi kering bisa bertahan antara empat hingga 14 bulan. Pastikan kamu berkonsultasi secara mendalam dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk melakukan prosedur ini.

Baca juga: Bukan di Wajah, Chrissy Teigen Lakukan Botox di Ketiak, Untuk Apa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com