Bagi awam, menentukan mutiara asli atau palsu bisa dilakukan dengan cara yang sederhana, yakni menggosokannya ke permukaan gigi.
"Diambil, digosok ke gigi akan terasa pasir. Itu asli," ucapnya.
Mutiara bisa mendapatkan sertifikat. Mutiara harus dibawa terlebih dahulu ke laboratorium yang saat ini hanya ada di Jepang.
Sertifikat tersebut nantinya tidak akan merinci setiap butir mutiara, melainkan berdasarkan bentuk barangnya.
"Misal satu kalung. Mereka pakai alat seperti X-Ray untuk melihat oh (mutiara) nomor sekian ada retak sedikit, nomor sekian cacat," kata kurator mutiara di pameran Warisan ini.
Baca juga: Mutiara, Perhiasan yang Bisa Dipakai ke Segala Acara
Namun, di Indonesia belum pernah ada lelang mutiara. Sebab investasi mutiara lebih umum dilakukan oleh masyarakat Eropa atau Amerika Serikat.
Bahkan, mereka kerap menghadiahi anak pertamanya dengan mutiara.
Meski begitu, edukasi terus dilakukan agar semakin tumbuh minat masyarakat untuk berinvestasi mutiara.
"Tidak usah takut investasi mutiara. Pelan-pelan akan melihat, oh ini bisa investasi. Karena ini benda yang long live dan tidak akan berubah bentuk," ucap Ratna.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.