Namun di bagian belakang tergambar peta Indonesia. Untuk bagian tangan, ada yang dibiarkan polos, ada pula yang disablon tulisan “Sabang” di lengan kiri dan “Merauke” di lengan kanan.
Kreasi itu untuk memperlihatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Tiap baju ada temanya. Ada yang peta, kedaerahan, sampai mata uang Indonesia, kaya uang koin Rp 100,” ucap dia.
Milenial
Founder lainnya, Olwen Salim mengaku, ada beberapa pakem dalam produk yang mengangkat nuansa nasionalisme. Produknya, tidak boleh terkesan produk partai ataupun charity.
Untuk itulah, dia mendesain kaus yang kekinian yang simpel, sesuai dengan yang diminati kaum milenial. Hal tersebut bisa pula dilihat dari pemilihan warna.
“Kami buat di warna hitam dan putih. Simpel tapi modis,” ucapnya.
Olwen mengatakan, pasar awal dari produknya adalah anak muda agar menumbuhkan rasa cinta pada Tanah Air.
Di luar dugaan, peminatnya banyak dari lintas generasi.
Ia mencontohkan, ada orang Ternate yang awalnya memesan empat kaus. Tak berapa lama ia memesan kembali dengan jumlah lebih banyak untuk seluruh keluarganya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan