Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nama Besar Ahok di Balik Sukses Brand Fesyen se.Indonesia...

Kompas.com - 17/08/2019, 23:58 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Dua pemuda asal Jakarta, Nicholas Sean Purnama dan Olwen Salim sukses mengusung “local pride” dalam brand fesyen yang mereka bangun, Se.Indonesia.

Sean mengatakan, Se.Indonesia baru diluncurkan April 2019. Merek ini mengeluarkan beberapa produk seperti kaus, celana, hingga hoodie.

Keunggulan dari produknya ada pada kualitas bahan, cutting, jahitan, hingga desain. Bahkan desainnya inilah yang kerap membuat orang jatuh hati.

“Kami mengusung 'local pride'. Salah satunya bisa dilihat dari tiga desain kaus kami.”

Begitu kata Sean kepada Kompas.com di sela-sela Poppins Bazaar di PVJ Mall Bandung, Jumat (16/8/2019).

Baca juga: Nicholas Sean: Fashion Taste Saya Mirip Ahok, Agak Kaku...

Misalnya dalam kaus edisi Bandung. Bagian depan kaus dibiarkan polos dan hanya ada tulisan Se.Indonesia. Sedangkan, di bagian belakang, terdapat sketsa Gedung Merdeka.

Di bawah sketsa tersebut dibubuhkan quote dari Presiden Soekarno: “Aku Kembali ke Bandung, Kepada Cintaku yang Seutuhnya”.

Sean mengatakan, Gedung Merdeka dipilih karena ikon dari Bandung dan Indonesia.

Gedung tersebut merupakan tempat diadakannya Konferensi Asia Afrika dan saksi sejarah perjuangan rakyat Indonesia.

Sean mengatakan, kaus paling laku yang berdesain peta Indonesia. Di bagian depan kaus hanya bertuliskan Se.Indonesia.

Baca juga: Ahok Siap Nge-vlog Lagi, Nicholas Sean Bocorkan Kontennya...

Namun di bagian belakang tergambar peta Indonesia. Untuk bagian tangan, ada yang dibiarkan polos, ada pula yang disablon tulisan “Sabang” di lengan kiri dan “Merauke” di lengan kanan.

Kreasi itu untuk memperlihatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Tiap baju ada temanya. Ada yang peta, kedaerahan, sampai mata uang Indonesia, kaya uang koin Rp 100,” ucap dia.

Milenial

Salah satu produk hoodie se.IndonesiaKOMPAS.com/RENI SUSANTI Salah satu produk hoodie se.Indonesia
Founder lainnya, Olwen Salim mengaku, ada beberapa pakem dalam produk yang mengangkat nuansa nasionalisme. Produknya, tidak boleh terkesan produk partai ataupun charity.

Untuk itulah, dia mendesain kaus yang kekinian yang simpel, sesuai dengan yang diminati kaum milenial. Hal tersebut bisa pula dilihat dari pemilihan warna.

“Kami buat di warna hitam dan putih. Simpel tapi modis,” ucapnya.

Olwen mengatakan, pasar awal dari produknya adalah anak muda agar menumbuhkan rasa cinta pada Tanah Air.

Di luar dugaan, peminatnya banyak dari lintas generasi.

Ia mencontohkan, ada orang Ternate yang awalnya memesan empat kaus. Tak berapa lama ia memesan kembali dengan jumlah lebih banyak untuk seluruh keluarganya.

Pembelinya pun tidak hanya dari dalam negeri. Dari data yang diperolehnya, pesanan datang dari Australia, Hong Kong, Dubai, Kanada, Singapura, dan juga Malaysia.

“Ongkos kirimnya aja lebih mahal dari harga kausnya yang berkisar Rp 175.000-195.000,” ucap Olwen seraya mengatakan, produk termahalnya ada di kisaran harga Rp 350.000.

Saat ini, sambung Olwen, produk se.Indonesia bisa dibeli secara online melalui Instagram.

Nama besar Ahok

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by ???????? Official Clothing Brand (@se.indonesia) on Aug 10, 2019 at 11:04pm PDT

Kedua founder, Sean dan Olwen mengaku, kesuksesannya tidak lepas dari nama besar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Namun keduanya tak ingin bisnisnya tergantung pada figur seseorang. Itulah mengapa Sean dan Olwen sangat mementingkan kualitas.

Demi menjaga kualitas, mereka sempat tidak berjualan selama tiga pekan.

Dengan menjaga kualitas, orang akan mengenal se.Indonesia sebagai sebuah brand, tidak ada sangkut pautnya dengan ketokohan seseorang.

Se.Indonesia berdiri April 2019. Awalnya, Sean dan Olwen bertemu di kafe yang dikolaborasikan dengan air soft gun miliknya Sean.

“Kami berdua menyukai air soft gun. Setelah beberapa kali bertemu, muncul ide membuat bisnis fesyen,” ucap dia.

Awalnya, mereka akan membuat fesyen berbau Army, namun batal karena pasarnya kecil. Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk membawa unsur nasionalisme.

“Apalagi papanya Sean (Ahok) nasionalis,” tutur Olwen.

Untuk sementara baru ada tiga desain kaus. Pada akhir Agustus atau awal September, se.Indonesia akan meluncurkan lima desain kaus.

Kita nantikan...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com