Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skin Dewi, Mengedukasi Kita untuk Mengenali Kulit Sendiri

Kompas.com - 19/08/2019, 08:08 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mendirikan produk perawatan kulit (skin care) tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh seorang Dewi Kauw. Hingga pada satu hari, tepatnya lima tahun lalu, anak keduanya, Chloe, lahir dalam kondisi kulit sensitif.

Kulit sang anak menunjukkan ruam-ruam dan kemerahan yang ternyata bukan kondisi kulit sensitif biasa.

Setelah dibawa ke dokter, ternyata diketahui bahwa kondisi yang dialami anaknya tak wajar. Chloe mengalami dermatritis atopik atau peradangan kulit.

"Awalnya dipakaikan salep lalu aku tanya ke dokter kulitnya kira-kira kondisi ini berapa lama. Intinya tidak ada yang tahu dan bisa menjamin itu," kata Dewi ketika berbincang bersama Kompas Lifestyle di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Kondisi itu membuat Chloe harus menggunakan steroid setiap hari. Hal ini membuat Dewi cemas. Sebab, di satu sisi anaknya membutuhkan steroid, namun di sisi lain ia tahu steroid untuk kulit bisa menyebabkan ketergantungan yang tidak baik bagi anak.

Dewi juga merasa stres karena banyak orang di sekitar yang seolah menyalahkannya atas kondisi sang anak.

"Yang paling stressful karena ketemu orang dekat seperti keluarga, saudara, seakan kita yang salah padahal kan bukan," ujarnya.

Baca juga: 5 Pantangan untuk Wanita dengan Kulit Sensitif

Dewi pun mulai tergerak untuk mencari tahu dari berbagai sumber mengenai bahan untuk pengobatan dan perawatan kulit yang berhubungan dengan kondisi anaknya.

Hingga suatu ketika, ia mendapatkan inspirasi ketika sedang melihat barang-barang natural di Jerman. Di sana, obat-obatan organik bisa ditemukan dengan mudah. Ia pun berpikir untuk mencoba membuat produk kulit dari bahan alami agar minim efek samping.

Dewi pun melakukan serangkaian riset dan mengikuti pendidikan khusus untuk mendukung rasa ingin tahunya.

Ia mendalami ilmu perawatan kulit organik di Formula Botanica, School of Natural Sciences, Inggris kemudian melanjutkan ke kelas School of Natural Skincare dari Robert Tisserand. Dewi juga mengikuti pendidikan singkat di Grasse Institute of Perfumery France, Prancis.

Dewi menyadari bahwa mempelajari tentang produk perawatan kulit tidak semudah yang dibayangkannya. Apalagi sang anak pernah tidak cocok ketika mencoba racikan produk buatan ibunya.

"Natural, organik tidak menjamin. Tidak sesederhana itu karena kondisi orang berbeda," kata lulusan teknik kimia University of Washington, Amerika Serikat itu.

Merasa cukup memiliki pengetahuan tentang perawatan kulit organik, Dewi pun memproduksi racikan produk skin care organik lewat label "Skin Dewi".

Saat ini Skin Dewi sudah meluncurkan enam produk. Beberapa variasi skin care Skin Dewi antara lain Hazelnut Cleansing Milk, Ginkgo Biloba Firming Facial Cream, Helichrysum Brightening Vitamin C Treatment, dan Temulawak Balancing Facial Emulsion.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com