Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Makan Daging Merah Olahan Tingkatkan Risiko Kanker

Kompas.com - 19/08/2019, 11:17 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Kasus kanker invasif baru juga terkait dengan pola makan yang buruk. Konsumsi daging olahan mengambil peran yang sangat besar di sana.

"Studi ini dan beberapa studi lainnya, menggarisbawahi pentingnya memperbaiki kebiasaan konsumsi kelompok makanan dan nutrisi tertentu," kata Zhang.

Baca juga: Daging Merah Vs Daging Putih, Mana yang Lebih Sehat?

Jadi, seberapa buruk daging olahan?

Sangat buruk. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), daging olahan masuk klasifikasi "kelompok 1 karsinogen". Hal-hal lainnya selain daging olahan yang juga ada pada kelomook tersebut adalah tembakau dan asbes.

Ahli gizi dari Minneapolis, Cindi Lockhart, R.D.N menjelaskan, risiko normal untuk kanker usus besar adalah 5 persen. Tetapi, ketika seseorang makan, meskipun hanya satu hot dog atau empat irisan bacon saja dalam sehari, risiko itu melonjak hingga 18 persen.

Bagi wanita, makan dua irisan daging asap atau setengah hot dog setiap hari bisa meningkatkan risiko kanker payudara sebesar 21 persen.

Baca juga: 11 Cara Mencegah Kanker Tanpa Biaya yang Besar

Inilah mengapa cara pengolahannya juga menjadi perhatian penting dibandingkan dengan dagingnya sendiri.

Lockhart mengatakan bahwa natrium nitrit dalam daging olahan berubah menjadi senyawa yang disebut nitrosamin, yang telah terbukti menyebabkan pembentukansel-sel penyebab kanker terutama pada usus dan perut.

Daging asap juga menciptakan substansi hidrokarbon aromatik polisiklik yang juga dikaitkan dengan kanker.

Namun, tentu saja ada opsi yang disebut lebih sehat yaitu jenis daging olahan dengan label "organik", "tidak diawetkan" dan "bebas nitrat".

Namun, Lockhart mengatakan, belum ada riset yang membuktikan klaim tersebut lolos dari risiko daging olahan.

Lockhart merekomendasikan agar kita sebisa mungkin meminimalisasi konsumsi daging merah, misalnya dengan menghindari konsumsi harian atau bahkan mingguan.

Selain itu, perubahan gaya hidup juga tak kalah penting. Hindari kebiasaan merokok, minum, perilaku jarang bergerak, dan memperbanyak makan sayur dan buah.

"Jika faktor buruk yang ada dalam tubuh kita hanya berupa konsumsi daging, maka tidak terlalu buruk daripada kombinasi kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut. Namun tetap, upayakan untuk meminimalisasi konsumsi daging merah olahan," katanya.


Baca juga: Pola Makan yang Buruk Bisa Sebabkan Kematian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com