Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/08/2019, 09:44 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Meja kerja yang rapi memang sedap dipandang mata dan membuat peralatan kerja kita lebih terorganisir.

Sebaliknya, meja kerja yang berantakan pasti tak enak dipandang mata dan membuat kita seringkali kesulitan menemukan barang-barang yang diperlukan.

Bahkan, mereka yang memiliki meja kerja berantakan selalu diberi label pemalas.

Nyatanya, riset dari University of Minnesota menemukan sisi lain dari orang-orang yang memiliki meja kerja berantakan.

Menurut riset tersebut, meja yang rapi cenderung membuat pekerja melakukan segala sesuatu sesuai intruksi.

Uniknya, pekerja yang memiliki ruangan berantakan, secara konsisten menghasilkan lebih banyak ide inovatif dan kreatif daripada rekan kerja mereka yang terorganisir.

Hal tersebut dibuktikan oleh periset dengan meminta peserta untuk melakukan brainstorming mengenai kegunaan baru untuk produk-produk lama, dalam hal ini peneliti menggunakan bola ping pong.

Temuan riset pun membuktikan orang-orang yang dicap sebagai pemalas tersebut justru menghasilkan lebih banyak ide kreatif.

Ilmuwan sekelas Einstein juga memiliki ruang kerja yang berantakan.

Temuan ini mirip dengan hasil riset dari University of British Columbia juga menemukan hal serupa.

Penelitian tersebut menemukan, tingkat rata-rata suara di sebuah kedai kopi yang ramai — 70 desibel — cukup mengalihkan perhatian otak untuk menenangkan sensor internal dan membuka jalan bagi pemikiran yang lebih abstrak.

Dengan kata lain, kita akan menjadi lebih kreatif saat berada di warung kopi.

Baca juga: Ruang Kerja Bersama Juga Butuh Interior yang Instagramable

Mekanisme serupa bisa berlaku ketika peserta dihadapkan dengan latar visual dari meja yang berantakan.

Latar visual tersebut menunjukan meja yang berantakan dan dipenuhi sampah.

Alhasil, adanya sampah tersebut justru memberi sesuatu di depan pikiran untuk diproses secara halus agar kita tidak menjadi terlalu terganggu.

Inilah yang berpotensi memberikan lebih banyak ruang bagi pikiran "unik" untuk keluar dari otak kita.

"Kita semua dihadapkan pada berbagai jenis pengaturan, seperti di ruang kantor kita, rumah kita, mobil kita, bahkan di Internet,” Kathleen Vohs, pemimpin riset.

Entah kita memiliki kendali atau tidak atas kerapihan lingkungan sekitar kita, menurut Vohs, yang pasti hal tersebut telah terbukti dapat mempengaruhi pikiran kita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com