Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Udara Buruk karena Polusi, Amankah Lari Pakai Masker?

Kompas.com - 21/08/2019, 18:56 WIB
Nabilla Tashandra,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Isu polusi udara dalam beberapa waktu terakhir menjadi perbincangan hangat. Apalagi, Ibukota sempat menempati posisi pertama kota paling berpolusi di dunia versi AirVisual.

Di satu sisi, semakin banyak masyarakat perkotaan yang menggemari lari. Beberapa orang memilih untuk mengenakan masker untuk mencegah paparan polusi udara ketika berlari.

Nah, apakah penggunaan masker ketika berlari tersebut tepat jika dilihat dari segi ilmu kesehatan?

Dekan FKUI Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH., MMB menjelaskan terlebih dahulu bahwa olahraga lari membutuhkan kondisi udara yang bersih.

Baca juga: Bentengi Tubuh dari Paparan Polusi Udara, Bagaimana Caranya?

Terutama bagi orang-orang yang memiliki sensitivitas tenggorokan, alergi pada saluran pernafasan, atau yang sudah memiliki masalah paru-paru sebelumnya.

"Misalnya paru obstruktif kronis, biasanya pada orang-orang yang merokok. Polusi akan memperburuk karena komponen oksigen menurun," kata Ari pada media briefing KedokteRAN 2019 di Kampus FKUI Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (21/8/2019).

Menurut Ari, pada dasarnya masker digunakan agar penyakit yang sedang diderita pemakainya, misalnya flu, tidak menular kepada orang lain.

Jika khawatir dengan udara yang tidak bersih, ia menganjurkan untuk memilih lokasi lari yang cenderung lebih bersih.

"Karena ketika berlari kan kita butuh oksigen yang cukup banyak. Sementara udara ini (berpolusi) tidak kondusif," kata Dekan FKUI itu.

Baca juga: Seberapa Efektif Masker Melindungi Kita dari Bahaya Polusi Udara?

Sementara itu, Ketua Pelaksana KedokteRAN 2019 dr. Jack Pradono Handojo, MHA mengatakan, penggunaan masker ketika lari sebetulnya tidak dilarang. Namun, pemakaian masker dikhawatirkan menghambat masuknya udara ketika berlari.

Sebab, setiap menit rata-rata kita mengambil napas sebanyak 12 hingga 16 kali. Angka tersebut mencapai dua kali lipatnya ketika kita lari.

Pada kondisi ketika kita butuh menghirup banyak udara, pemakaian masker dikhawatirkan justru menghambat.

"Nanti oksigen yang dimasukkan jadi lebih sedikit. Nanti "engap" atau istilahnya Iskemia kemudian nanti kolaps," tuturnya.

Menurut Jack, memakai maupun tidak memakai masker ketika lari dengan kondisi udara buruk sebetulnya sama-sama memiliki risiko. Namun, kita idealnya memilih pilihan yang memiliki risiko lebih minim.

"Jadi di antara dua hal buruk, dipilih yang dampaknya lebih ringan," kata dia.

Baca juga: Hati-hati, Terpapar Polusi Udara Bisa Merusak Otak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com