JAKARTA, KOMPAS.com - Makan cokelat ternyata memiliki banyak manfaat kesehatan. Mulai dari memerbaiki suasana hati, menurunkan tekanan darah, hingga meningkatkan kesehatan jantung.
Namun, konsumsi cokelat juga bisa memberikan efek negatif terhadap tubuh. Misalnya, memicu tumbuhnya jerawat atau bikin gemuk.
Nah, berikut tips sehat makan cokelat dari pendiri Pipiltin Cocoa, Tissa Aunilla:
Cokelat hitam kaya akan flavonoid yang bertindak sebagai antioksidan penangkal radikal bebas.
Sebelum makan cokelat, pastikan cokelat yang kita makan mengandung konsentrasi kakao murni yang tinggi.
Menurutnya, produk cokelat yang bisa dikategorikan sehat mengandung kokoa di atas 70 persen.
Tissa mencontohkan salah satu produk Pipiltin Cocoa, yaitu Ransiki 72% yang merupakan cokelat asal Ransiki, Papua Barat. Karena mengandung 72 persen kokoa, artinya bahan campuran lainnya hanya berjumlah sedikit.
"Ini 72 persen artinya cocoa pure. Sisanya 28 persen itu gula, sedikit sekali. Jadi makin tinggi konsentrasinya makin sehat," kata Tissa saat ditemui di Alun-Alun Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2019) kemarin.
Baca juga: Mengenal Kenikmatan Cokelat Ransiki dari Papua Barat
Saat membeli cokelat atau akan mengonsumsinya, lihat ke balik kemasan dan cermati bahan-bahan apa saja yang ada di dalamnya. Biasanya, kata Tissa, semakin banyak bahan yang dicampurkan, maka cokelat semakin tidak sehat.
"Tergantung tujuan makan cokelatnya. Tapi kalau untuk kesehatan, lebih sedikit ingredients-nya akan lebih baik," ujarnya.
Selain memerhatikan jumlah bahan yang dicampurkan, beberapa orang mungkin juga memerhatikan campuran tertentu sesuai dengan kondisi kesehatannya. Misalnya, menghindari cokelat dengan susu jika memiliki laktosa intoleran.
Baca juga: Mengenal Cita Rasa Cokelat Specialty dari 5 Daerah di Indonesia
Salah satu bahan yang harus dihindari ketika mau mengonsumsi cokelat yang baik dan sehat adalah vegetable oil alias minyak sayur.
Tissa menyebutkan, 80 persen cokelat yang beredar di Jakarta misalnya, bukanlah cokelat asli, melainkan compound chocolate.
Compound chocolate dibuat dari campuran gula dan lemak nabati atau bubuk kakao.
"Kalau tulisannya minyak nabati berarti compound. Bukan pure cokelat," kata Tissa.
Baca juga: Benarkah Cokelat Hitam Bisa Menurunkan Risiko Depresi?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.