Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Pakai Platform Digital untuk Bisnis Kuliner yang Laku Keras

Kompas.com - 23/08/2019, 14:24 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kini, dunia digital memiliki peranan penting dalam hampir semua lini bisnis- tak terkecuali kuliner.

Hal ini tak lepas dari kian terhubungnya konsumen dengan teknologi yang mau tak mau mengubah pola dalam membeli sesuatu.

Oleh karena itu, memahami trik dalam konten digital untuk usaha kuliner adalah hal "wajib".

Ketua Tim Percepatan dan Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja Kementerian Pariwisata Republik Indonesia Vita Datu mengungkapkan pandangannya.

Menurut dia, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika pelaku bisnis memanfaatkan platform digital untuk kuliner.

Baca juga: Icip-icip 4 Kuliner dengan Rempah Andaliman

Pertama, menurut Datu, adalah story telling. Konsumen di Indonesia disebut menyukai hal-hal berbau cerita di balik sebuah kuliner.

Oleh karena itu, menceritakan ulang kepada konsumen di media sosial soal bahan yang dipakai hingga kisah-kisah di balik itu merupakan konten yang dianjurkan.

"Yang bisa diceritakan adalah local wisdom, spice, hingga heritage," ujar Vita dalam acara Bango Penerus Warisan Kuliner 2019 di Jakarta, Kamis (22/8/2019) kemarin.

Dalam konten juga bisa disinggung soal komitmen menjaga kesehatan dalam makanan.

Sebab, menurut Vita, milenial, yang kini menjadi salah satu segmen konsumen besar kuliner, amat memerhatikan hal tersebut.

Dalam unggahan media sosial, Vita juga menganjurkan untuk memanfaatkan sejumlah fitur agar memudahkan pencarian--seperti tagar umum.

Selain itu, Vita menganjurkan untuk terhubungan dengan aplikasi pengantaran makanan yang membuat restoran lebih mudah terhubung dengan konsumen.

Baca juga: The Atjeh Connection, Diplomasi Kuliner Aceh di Jakarta

Sementara itu, Ussy Sulistiawaty, aktris sekaligus pemiliki restoran Bakoel Ussy dan Lurik Coffee and Kitchen, menyebut dalam dunia digital tak boleh memanipulasi.

Sekali pun ada celah melakukan, namun konten manipulatif justru bisa menjadi bumerang.

Oleh karena itu, setiap konten yang Ussy buat di media sosial untuk restorannya selalu benar adanya.

Hal ini termasuk eskpresi yang ditunjukkan saat membuat video. "Enggak asal cengengesan. Kalau emang kepedesan, ya kepedesan," ujar Ussy.

Selain itu, Ussy juga lebih memanfaatkan IGTV karena memiliki durasi video lebih lama.

Dalam IGTV, Ussy bisa mengunggah video memasak hingga mencicipi makanan yang diklaim lebih membuat konsumen tertarik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com