MITOS. Susu mengandung banyak kalsium. Namun, Ameetha mengatakan, konsumsi kalsium alami punya manfaat yang jauh lebih besar. Usahakan ibu mengonsumsi gizi seimbang dan memenuhi kebutuhan kalori.
Umumnya, kalori yang dibutuhkan ketika menyusui mencapai sekitar 200 hingga 500 kalori.
Beberapa sumber kalsium tinggi di antaranya ada pada ikan-ikanan atau sumber protein tinggi yang bisa dikonsumsi hingga tulangnya.
"Susu saja tidak cukup. Pilihan kalsium juga tidak hanya susu," ucapnya.
Baca juga: Tips Lancar Menyusui Sejak Momen Pertama Kali
FAKTA. Ameetha menjelaskan, di dalam daun katuk terkandung galactagogue, yaitu senyawa yang dapat meningkatkan produksi ASI.
Di dalam daun katuk juga terdapat zat gizi lain, seperti Vitamin C, Vitamin D dan antioksidan yang dibutuhkan oleh ibu menyusui.
Selain itu, di dalam daun katuk juga terdapat hormon yang dapat meningkatkan prolaktin atau hormon pelancar ASI.
Disarankan bagi ibu hamil untuk mengkonsumsi sekitar 200 mg daun katuk untuk memperlancar ASI.
MITOS. Cita rasa dari makanan yang dimakan ibu tidak akan keluar pada ASI. Ameetha menyebutkan, rasa pedas pada makanan biasanya dihasilkan dari cabai.
Di dalam cabai, kata Ameetha, terkandung enzim capcaisin yang menimbulkan rasa pedas.
Namun, ketika cabai dikonsumsi dan dicerna dengan baik oleh tubuh, cita rasa pedas tersebut tidak akan keluar lewat ASI.
Meskipun ibu mengonsumsi masakan pedas, rasa ASI tetap akan sama.
"Yang tidak boleh adalah jika makan pedasnya berlebihan, kemudian ibu jadi diare dan akhirnya menghambat untuk menyusui," ucap Founder komunitas pejuang ASI Indonesia itu.
Baca juga: Ketika Menyusui Hanya Sekedar Memberi ASI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.