Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih Ringan dan Nyaman, Mengenal Lebih Dekat UltraBoost 19

Kompas.com - 23/08/2019, 18:54 WIB
Wisnubrata

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sore itu kawasan di sekitar Senayan, Jakarta, lebih berangin dibanding hari-hari biasa. Hembusan angin seakan mengusir sisa-sisa panas dari Matahari yang bersinar terik sepanjang siang.

Angin seperti membawa berkah bagi belasan orang yang berkumpul di halaman parkir Senayan City Mal untuk mencoba sepatu lari adidas terbaru, UltraBoost 19.

Sepatu ini sebenarnya sudah ada sejak awal tahun. Namun di antara kami --wartawan, influencer, dan selebriti yang doyan lari-- baru sebagian orang saja yang pernah mencobanya.

Seri UltraBoost muncul pertama kali pada Januari 2015. Varian-varian yang muncul setelahnya tidak banyak berbeda dengan seri pertama itu. Semua menjadi sepatu yang nyaman dan handal di kaki para pelari.

Baru pada tahun 2019, adidas memperkenalkan UltraBoost yang berbeda, karenanya ia ditambahi angka 19. Selain itu, seri terbaru ini terlihat lebih tebal dengan midsole Boost setinggi 29mm di tumit dan 19mm di bagian depan kaki.

Perubahan lain adalah dalam hal komponen penyusun sepatu itu. UltraBoost sebelumnya dirangkai dari 17 komponen, sedangkan yang baru ini hanya dari empat bagian utama (tidak termasuk tali sepatu, outsole karet, dan lainnya).

Baca juga: Adidas UltraBoost 2019, Serba Hitam dan 20 Persen Lebih Empuk...

komponen UltraBoost seri lama (kiri) yang terdiri dari 17 bagian, dan komponen UlraBoost 19 (kanan) yang hanya terdiri dari 4 bagianadidas komponen UltraBoost seri lama (kiri) yang terdiri dari 17 bagian, dan komponen UlraBoost 19 (kanan) yang hanya terdiri dari 4 bagian
Ke empat bagian utama ini membuat pengembalian energi pada UltraBooost 19 meningkat dibanding pendahulunya, berkat midsole dengan Boost yang 20 persen lebih banyak, torsion spring di sepanjang sepatu, bagian upper Primeknit 360 yang juga berfungsi sebagai bantalan, serta 3D Heel Frame barunya.

Selain itu, komponen yang sedikit berarti juga hanya ada sedikit sambungan. Ini membuat sepatu lebih kuat dan tahan lama, karena biasanya kerusakan awal terjadi pada bagian-bagian sambungan.

Lalu apakah perubahan itu memberi rasa yang berbeda?

Nah, menurut beberapa orang yang sudah mencobanya cukup lama, seperti Fajar Arifan, pemain drum Alexa Band yang juga atlet triathlon, sepatu ini memang unik.

"Ini adalah sepatu favorit saya untuk lari jarak jauh. Saya sering menggunakannya untuk latihan menghadapi marathon," ujarnya Rabu sore (21/8/2019), saat mencoba UltraBoost 19 di lintasan jogging Gelora Bung Karno Jakarta.

Daniel Mananta, Melanie Putria, dan Fajar Arifan yang ikut mencoba UltraBoost 19adidas Daniel Mananta, Melanie Putria, dan Fajar Arifan yang ikut mencoba UltraBoost 19
Menurut Fajar, meski kaki masing-masing orang berbeda dalam hal kecocokan menggunakan sepatu, namun kebanyakan orang akan merasakan bahwa UltraBoost lebih nyaman karena bantalan Boost-nya mampu memberi tolakan energi lebih saat berlari.

Sedangkan aktor Daniel Mananta yang terbiasa mengenakan sepatu lari Adios dari adidas, mengatakan UltraBoost ini terasa nyaman dipakai saat berlari.

"Bantalannya, somehow membuat kita terasa ingin terus maju saat berlari," katanya.

Bila dilihat lebih detail, UltraBoost 19 dilengkapi outsole (sol paling bawah) dari karet Continental, nama yang sering kita dengar di industri ban mobil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com